Jelajah Kopi Akan Dilakukan di Semua Sentra Kopi yang Ada di Kabupaten Bandung
Jelajah Kopi 2021 rencananya tak hanya dilakukan di daetah Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali, tapi di seluruh wilayah Kabupaten Bandung yang memiliki
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jelajah Kopi 2021 rencananya tak hanya dilakukan di daetah Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali, tapi di seluruh wilayah Kabupaten Bandung yang memiliki potensi kopi.
Kepala Bidah Promosi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung, Vena Andriawan, mengatakan, Jelajah kopi ini merupakan langkah dinas pariwisata dan budaya, bagaimana membuat produk kopi itu bukan hanya dijual bijinya.
"Tetapi kita menjual kopi dari processing-nya, mulai menanam, mengolah biji kopi sampai bisa dinikmati," ujar Vena saat acara Jelajah Kopi 2021 di Arboretum Park Alam Endah, Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (29/9/201).
"Wisatawan itu di posisikan, bagaimana mereka itu bisa tahu pembuatan secangkir kopi, semua prosesnya dari hulu ke hilir. Oh, ternyata supaya kopi bisa enak, begini tuh, harus nanamnya seperti ini, di-rosting-nya, hingga cupping-nya dan sebagainya," kata Vena.
Vena menjelaskan, selain itu juga ingin memberikan solusi lain, bagaimana agar petani kopi bisa survive tanpa harus menunggu panen.
"Kan panen itu bisa keukur bulannya, antara Juni atau Juli. Untuk menunggu waktu itu kan lama. Di tengah menunggu, ini akan menjadi solusi agar petani bisa mendapatkan ekstra money," ucap dia.
Vena memaparkan, misalnya, satu kali trip dibebankan untuk wisatawan, sampai selesai, satu orang Rp 250 ribu.
"Mereka bisa dapat fasilitas dari mulai naik Land Rover, masuk ke kebun, nanam kopi. Ini misal, ya, soalnya kami belum bisa menghitung berapa biaya yang pas untuk di-publish, untuk per satu orang ini sedang disiapkan," kata Vena.
Sebab, kata Vena, di tengah pandemi ini harus memperhatikan faktor kesehatan. Seperti dilakukan sebelum berangkat, semua di-swab antigen terlebih dulu, dan itu akan memberikan extra cost.
"Jelajah Kopi ini juga bukan hanya di Bandung selatan. kKita harapkan seluruh area Kabupaten Bandung. Karena di kita ini kaya dengan kopinya, di utara, selatan, Kamojang juga ada," tuturnya.
Menurut Vena, hal itu memungkinkan sentra kopi di Kabupaten Bandung membuat paket jelajah kopi. Untuk itu, pihaknya, bekerja sama dengan pegiat wisata, travel, dan sebagainya.
"Tadi kami juga sudah lakukan penandatanganan dengan yang punya kafe, tempat kopi, dan mereka punya travel agent, mereka bisa buat paket wisata untuk ditawarkan ke wisatawan," ucap dia.
Selanjutnya, kata Vena, bagaimana menarik wisatawan, minat khusus, dalam arti orang-orang yang memang ingin berwisata kopi dan ini adalah salah satu program dari Kementerian Pariwisata.
"Sudah kita coba tadi, di mana menerjang jalur offroad dengan mobil Land Rover yang cukup menguras adrenalin. Selain itu juga kita masukkan elemen lainnya, dari seni budayanya supaya wisatawan juga tahu, oh ternyata di Kabupaten Bandung itu ada seni budaya seperti ini," ujarnya.
Vena berharap, tahun depan bisa terus berlanjut dan tentunya ini menjadi salah satu event yang dijagokan Kabupaten Bandung untuk dikenalkan kepada dunia.
"Di tahun 2019 teman dari Singapura ingin pergi ke sini namun karena pandemi tidak jadi. Hari ini masih kami trial dengan prokes ketat. Mudah- mudahan di tahun 2022 bisa dilaksanakan seperti biasanya," ucapnya. (*)
