Dalam Sebulan, 7 Domba Milik Warga Dimangsa Macan Penghuni Gunung Sawal
Dalam sebulan ini setidaknya ada 7 ekor domba milik warga yang dimangsa macan tutul (Phantera pardus) penghuni hutan Gunung Sawal.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Dalam sebulan ini setidaknya ada 7 ekor domba milik warga yang dimangsa macan tutul (Phantera pardus) penghuni hutan Gunung Sawal.
“Ada sekitar 7 ekor domba dan kambing milik warga yang dimangsa macan dalam sebulan ini. Tersebar di 4 lokasi,” ujar Plh Kasi VI BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis, Tatan Kusnandar kepada Tribun Selasa (28/9/2021).
Ke-7 ekor hewan ternak yang dimangsa macan penghuni Gunung Sawal tersebut, dari pendataan petugas di lapangan diantaranya satu ekor di Dusun Palasari Desa Sukahurip Kecamatan Cihaurbeuti.
Baca juga: Macan Tutul Turun Gunung Sawal, Berhasil Terkam Domba dari Kandang Hingga Mati Saat Dibawa ke Hutan
Berikut 2 ekor kambing dan 1 ekor domba di Dusun Gunung Bangka Desa Sukamanah Kecamatan Sindangkasih.
Dan di Dusun Sindanglaya Desa Ciakar Cipaku sebanyak 1 ekor domba serta di Desa Sindangsari sebanyak 2 ekor domba.
Dari wilayah jelajah Tatan memperkirakan macan penghuni Gunung Sawal yang memangsa 7 ekor ternak milik warga di 4 lokasi tersebut dilakukan oleh individu macam yang berbeda. “Diperkirakan ada dua ekor,” katanya.
Sebanyak 1 ekor domba milik warga di Dusun Palasari Desa Sukahurip (Cihaurbeuti) dan 2 ekor kambing serta 1 ekor domba di Dusun Gunung Bangka Desa Sukamanah (Sindangkasih) diperkirakan dimangsa oleh macan yang punya teritorial dengan wilayah jelajah hutan Gunung Sawal bagian Barat.
Sedangkan 2 ekor domba di Desa Sindangsari (Kawali) dan seekor domba di Dusun Sindanglaya Desa Ciakar (Cipaku) menurut Tatan diduga dimangsa olehmacan dengan daerah jelajah (teritorial) hutan Gunung Sawal bagian Utara.
Banyak hal yang menyebabkan munculnya beberapa kejadian macan turun gunung ke pemukiman warga di sisi hutan dan memangsa ternak tersebut.
Baca juga: Geger Penampakan Macan Tutul Sanggabuana di Camera Trap Dedi Mulyadi, Domba Warga Banyak Dimangsa
Di antaranya, menurut Tatan, mungkin disebabkan adanya individu macan (jantan) yang mulai tersisih dari teritorialnya. Misalnya karena usia sudah tua.
Hutan Gunung Sawal yang seluas sekitar 11.000 hektar (diantaranya 5.000 hektare hutan suaka margasatwa (SM) dan lebihnya merupakan hutan produksi) menurut Tatan, hanya cukup untuk 6 daerah jelajah macan.
“Sementara dari hasil pelacakan kamera pengintai pada tahun 2020 ada 11 ekor ekor individu macam yang terekam kamera yang dipasang di bebarapa titik jelajah macan di Gunung Sawal. Itu yang terekam, belum lagi individu yang tidak terekam,” ujar Tatan.
Tatan memperkirakan populasi macan di Gunun Sawal melebihi daya dukung daerah jelajah macan. Sehingga ada individu yang mulai tersisih dari daerah jelajahnya. Yang akhirnya, ada individu yang nyasar sampai ke pemukiman warga di sekitar hutan, menjelajah mencari mangsa.
Penyebab lain menurut Tatan, mungkin lantaran ada perubahan fungsi hutan. Kawasan hutan yang sebelumnya menjadi habitat berkembang biaknya babi hutan ada yang berubah jadi kebun kopi.