Muncul Pelajar dan Guru Terpapar Covid, Jangan Cuek, Jaga Imunitas dengan Minum Beragam Jus Ini
Meski kasus menurun namun menjaga dayah tahan tubuh dengan mengkonsumsi jus bisa dilakukan untuk cegah Covid-19
Dr Zaidul Akbar menyarankan berbagai macam campuran jus yang kaya antioksidan, satu diantaranya jus yang dicampurkan dengan buah kurma.
"Misalkan alpukat campur dengan kurma juga bagus, alpukat campur dengan pisang juga bagus atau kalau ngga buah bit anda campur dengan apel juga bagus," kata dr Zaidul Akbar.
Selain buah-buahan, dr Zaidul AKbar juga mencampurkan kombinasi sayur dan buah untuk membuat jus.
"Atau saya kadang-kadang campur berbagai warna, saya ambil sawi atau pokcoy kemudian diblender. Atau biasanya saya pakai slow juicer saya campur nanas dan apel. Jadi ada tiga warna, itu juga bisa. Banyak pilihannya," lanjut dia.
Dokter Zaidul menambahkan, yang terpenting adalah dikerjakan untuk membuat jusnya bukan hanya sekadar bertanya.
"Karena banyak orang tanya, 'Dok madu yang paling bagus apa?' Nanyanya tahun 1999 sampai tahun 2010 nggak juga minum madu. Ada orang macam itu," kata dia.
Menurut Zaidul, jus yang mengandung antioksidan jumlahnya sangat banyak, bukan hanya yang dia sebutkan saja.
"Boleh gak jus anggur? Boleh," katanya.
Selain itu, pendakwah sekaligus ahli kesehatan ini menganjurkan menggunakan buah-buahan atau sayuran organik untuk membuat jus.
"Dan kalau saya boleh saran dan Anda bisa mengupayakan, pilihlah buah-buahan dan sayuran organik buat di rumah, kalau bisa," ucapnya.
Sayuran dan buah organik sangat baik untuk tubuh ketimbang nonorganik yang mengandung pestisida.
Pestisida tersebut sangat berbahaya untuk tubuh, bahkan bisa menyebabkan mandul, menstruasi bermasalah hingga masalah tubuh lainnya.
"Sebab apa, pestisida. Yang bikin mandul ya itu. Jangan kira efek pestisida segitu-gitu doang," ungkapnya.
Begitu pula dengan beras yang setiap hari kita konsumsi. Gunakanlah beras organik tanpa bahan pestisida.
Beras ini juga sangat penting diperhatikan saat membuat air tajin, jangan sampai kita meminum air tajin logam lantaran beras yang digunakan tidak organik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-covid-19-varian-mu.jpg)