Jangankan Diminum, Air Sungai Citarum Jadi Wisata Air Pun Masih Belum Bisa, Ini Alasannya
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebut bahwa daya tampung Sungai Citarum terhadap pencemaran hanya 127 ribu kilo biological oxygen demand
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkap data bahwa daya tampung Sungai Citarum terhadap pencemaran hanya 127 ribu kilo BOD (biological oxygen demand) perhari.
Faktanya, beban pencemaran yang masuk ke dalam sungai Citarum sebanyak 430 ribu kg BOD per hari.
"Tetapi ini merupakan kondisi pada Tahun 2017, sesuai dengan keputusan menteri LHK nomor 300 tahun 2017," kata Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK Luckmi Purwandari kepada Tribun Jabar dalam webinar Alliance Water Stewardship (AWS) Senyum Untuk Negeri PT Sampoerna, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Ada Temuan BPK Soal Beasiswa Karawang Cerdas, Segelintir Mahasiswa Unjuk Rasa
Luckmi menjelaskan jika mengacu pada kondisi tersebut, maka Sungai Citarum masih jauh jika dikatakan sebagai Sungai Kelas II.
"Tergantung goalnya seperti apa, kalau kelas 1 kan bisa diminum, kelas II untuk wisata air lalu untuk kelas III pembudidaya ikan , lalu untuk kelas IV itu untuk pengairan pertanian," katanya.
Baca juga: Jembatan Sungai Citarum di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung yang Retak Masih Belum Diperbaiki
Selain itu, Luckmi juga meminta perbaikan kualitas air tidak hanya dilakukan oleh satu pihak. Kerjasama semua pihak perlu dilakukan.
"Salah satunya adalah membangun gerakan membersihkan sungai, lalu membangun atau memperindah sungai. Dan bagaimana semuanya perlu bertanggungjawab untuk merawat," katanya.
Dalam acara webinar Alliance Water Stewardship (AWS) Senyum Untuk Negeri PT Sampoerna itu sejumlah pembicara lainnya diantaranya dari Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jabar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang, Direktur Eksekutif AWS Indonesia, Direktur Relationship Senyum Untuk Negeri dan Sustaintainbility Engineer Sampoerna untuk Indonesia.