Kejamnya Ibu Tiri di Indramayu

Ibu Tiri yang Kejam dan Sang Algojo yang Habisi Bocah 7 Tahun di Indramayu Terancam Hukuman Mati

Polisi menetapkan SA (21) dan S (26) sebagai tersangka kasus ibu tiri menghabisi nyawa anak di Kabupaten Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Ibu tiri beserta algojo saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Polisi menetapkan SA (21) dan S (26) sebagai tersangka kasus ibu tiri menghabisi nyawa anak di Kabupaten Indramayu.

Keduanya kini sudah diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

SA adalah ibu tiri korban sekaligus otak pembunuhan berencana tersebut dan S merupakan algojonya.

Kasus ini berawal dari penemuan jasad MYK (7), warga Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di Sungai Prawira di Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Kronologi Lengkap Ibu Tiri Habisi Nyawa Anak di Indramayu, DNA Jadi Titik Awal Kasus Terbongkar

Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif, mengatakan, kedua tersangka dikenai Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP atau Pasal 80 Ayat (3) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

"Dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya 20 tahun, atau dipidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 3 miliar," ujar Lukman, yang didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Luthfi Olot Gigantara, saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021).

Menurut Kapolres, kasus ibu tiri bunuh anak ini merupakan pembunuhan berencana.

Hal tersebut terungkap saat polisi melakukan pendalaman terhadap para tersangka.

SA, ibu tiri korban, memerintahkan kepada S untuk jadi algojo dalam menghabisi nyawa MYK yang masih berusia 7 tahun.

Baca juga: Ibu Tiri Kejam di Indramayu, Sewa Orang untuk Rampas Nyawa Tirinya, Imbalannya Bukan Uang, Tapi Ini

"Saat kejadian, bapak kandung korban diketahui sedang tidak di rumah, ia sedang melaut," ujar dia.

Akhirnya terungkap motif ibu tiri yang tega menghilangkan nyawa anak tiri di Kabupaten Indramayu.

Lewat pembunuh bayaran, SA tega merampas nyawa anak dari suaminya tersebut dengan cara menceburkannya ke sungai.

Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif, mengatakan, alasan tindakan kejam itu SA lakukan karena merasa sakit hati.

"Ini karena anak tirinya ini yang masih berusia 7 tahun sering mengamuk saat minta jajan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Luthfi Olot Gigantara, saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021).

Masih disampaikan AKBP M Lukman Syarif, karena sudah terlalu kesal, SA pun tega menghilangkan nyawa MYK.

Ia pun kemudian menyewa pembunuh bayaran atau algojo berinisial S (26).

SA meminta kepada algojo tersebut untuk menceburkan korban ke sungai agar bocah malang tersebut tidak bisa kembali lagi atau mati.

"Kemudian tersangka 1 (ibu tiri) korban ini menjanjikan hadiah kepada tersangka 2 (algojo) jika berhasil melakukan perintahnya," ujar dia.

Pelaku dikenal tertutup

SA (21), ibu tiri yang merupakan otak perampasan nyawa MYP (7), dikenal sebagai sosok tertutup.

Ia jarang berkomunikasi dengan keluarga walau kediamannya dekat dengan nenek korban di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.

Paman korban, Bali (33), mengatakan, di mata keluarga, ia justru dikenal sebagai sosok yang baik.

"Dibilang kecewa, kalau keluarga sih kecewa, cuma gimana lagi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (22/9/2021).

Bali menceritakan, selama ini keluarga tidak mengetahui bila ada persoalan di dalam keluarga mereka.

Sosok korban sendiri, disampaikan keluarga, memang bandel, namun hal tersebut wajar karena korban masih anak-anak.

Perihal alasan SA tega menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi anak suaminya sendiri, Bali mengatakan, keluarga tidak mengetahui soal tersebut.

Dalam hal ini, keluarga sangat menyayangkan apa yang dilakukan SA.

"Untuk alasannya, keluarga tidak tahu pasti, karena memang tertutup, anaknya (korban) juga tidak pernah cerita," ujar dia.

Keluarga kaget

Keluarga kaget saat mengetahui MYP ternyata merupakan korban perampasan nyawa melibatkan ibu tiri. 

Keluarga tak menyangka, otak dari perampasan nyawa bocah kelas 2 SD itu ibu tiri sendiri, SA (21), dengan menyewa algojo berinisial SAP (24).

Paman korban, Bali (33), mengatakan, keluarga baru mengetahui hal tersebut setelah SA dibawa oleh polisi pada dua hari lalu.

"Makanya enggak nyangka bisa kaya gini, bahwa dia (ibu tiri korban) pelakunya," ujar dia kepada Tribun Jabar di kediaman nenek korban di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Rabu (22/9/2021).

Bali mengatakan, ibu tiri korban dimata keluarga dipandang baik. SA terlihat sayang kepada MYP, walau merupakan anak tiri.

Hal tersebut yang membuat keluarga tidak menyangka bahwa bocah yang kini duduk di kelas 2 SD itu justru dibunuh oleh ibu tirinya melalui pembunuh bayaran.

"Anaknya (korban) juga gak pernah cerita, jadi memang gak nyangka," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved