Profil Irjen Rudy Sufahriadi Pemburu Kelompok Teroris Poso, Dulu Tembak Mati Santoso Kini Ali Kalora

Santoso tewas ditembak Satgas Tinombala sementara Ali Kalora tewas di tangan anggota Satgas Madago Raya pimpinan Irjen Rudy Sufahriadi.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Anggota BPK Hendra Susanto (kiri) bersama Kapolda Jabar Rudy Sufahriady (tengah), dan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto. Irjen Pol Rudy Sufahriady kini jadi Kapolda Sulteng sekaligus pimpinan Satgas Madago Raya yang menewaskan teroris Ali Kalora, Sabtu (18/9/2021). 

Tepat pada 25 Agustus 2021 lalu, ia kembali bertugas sebagai Kapolda Sulteng.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat meninjau situasi di Gedung DPRD Jabar, Senin (23/9/2019).
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat meninjau situasi di Gedung DPRD Jabar, Senin (23/9/2019). ((KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI))

Berikut fakta-fakta tewasnya Ali Kalora:

Tewas bersama 1 DPO Lainnya

Ali Kalora tewas bersama satu Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris lainnya yakni Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.

Keduanya terlibat baku tembak dengan personel Satgas Madago Raya.

Kabar baku tembak ini dibenarkan oleh Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI H Farid Makruf.

"Iya benar. Memang terjadi kontak tembak dengan 2 DPO. Namun, kepastiannya nanti. Saat ini saya bersama Pak Kapolda, masih menuju TKP," kata Danrem Farid, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (18/9/2021), dikutip dari Kompas.com. 

Dengan tewasnya dua DPO teroris ini, kini tersisa empat DPO yang terus dikejar Satgas Madago Raya yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Terkait kabar tewasnya Ali Kalora ini, beredar foto sesosok mayat berambut panjang dengan tas ransel di punggungnya tergeletak di jalan.

Pria dalam foto tersebut disebut-sebut adalah Ali Kalora, panglima Teroris Poso di Pegunungan Poso yang sudah menjadi target Satgas Madago Raya, sebelumnya bernama Satgas Tinombala, sejak 2016. 

Jenazah Ali Kalora Sudah Dievakuasi ke Palu

Waksatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono mengatakan jenazah Ali Kalora sudah dievakuasi dan tiba di Palu sekira pukul 04.00, Minggu (19/9/2021). 

Proses evakuasi tidak mudah karena sempat terkendala medan yang sulit dan gelap.

"Sudah dievakuasi dan tiba jam 4 subuh di RS Bhayangkara," ujar Waksatgas Humas Operasi Madago Raya, Minggu pagi, dikutip dari TribunPalu. 

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi memberikan penjelasan terkait tewasnya Ali Kalora

Menurut Irjen Rudy, saat baku tembak terjadi, Ali Kalora hanya bersama seorang anak buahnya. 

Keduanya sudah berpisah dari kelompok teroris Poso lainnya. 

"Hanya mereka berdua, terpisah sudah berapa bulan," kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi yang juga menjabat Kepala Satgas Madago Raya, Minggu (19/9/2021), dikutip dari TribunPalu.

Rudy menerangkan, berdasarkan bukti dan hasil pendalaman aparat, pihaknya memastikan dua DPO yang tewas itu adalah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan alias Ikrima. 

"Jenazah keduanya sudah ada di rumah sakit Polri di Kota Palu," tambah Rudy.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Theresia Felisiani/Daryono) (TribunPalu/Ketut Suta) (Kompas.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved