7 Tahun Tak Bisa Tidur, Dadan Sebut Ibunya Pernah Dibius Dua Kali Namun Tak Mempan dan Tetap Melek
Dadan Supriatna (26) mengetahui betul bahwa ibunya Cucu (45) tidak bisa tidur selama tujuh tahun dan saat ini dia bersama adiknya pun harus merawat
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dadan Supriatna (26) mengetahui betul bahwa ibunya Cucu (45) tidak bisa tidur selama tujuh tahun dan saat ini dia bersama adiknya pun harus merawat ibunya yang sudah terbaring lemah.
Sebelumnya, warga Kampung Warung Jati, RW 05/10, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu sudah tidak bisa tidur sejak tahun 2014 yang hingga saat ini, penyebabnya masih belum diketahui.
Dadan mengatakan, gejala ibunya mulai tidak bisa tidur memang sudah terjadi sejak tahun 2014, tetapi saat itu masih bisa tidur sekitar satu hingga 2 jam saja.
"Pertama berobat tahun 2014 masih bisa tidur, nah setelah itu total tidak bisa tidur dan obat juga tidak mempan," ujar Dadan saat ditemui di rumahnya, Selasa (31/8/2021).
Ia mengatakan, setelah itu ibunya langsung dibawa ke salah satu RS di Kota Bandung untuk scanning dengan cara dibius. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab ibunya tidak bisa tidur itu.
"Sudah tiga kali berangkat tapi tidak ada hasil, pas dua kali dibius juga tetap gak bisa tidur. Padahal kan kalau orang lain satu kali dibius juga langsung gak sadar," katanya.
Setelah itu, Dadan pun melihat ibunya tidak bisa tidur setiap malam dengan kondisi gelisah dan matanya terus melek layaknya orang yang tidak mengantuk, sehingga kondisi itu membuatnya merasa sedih.
"Iya sedih pasti, karena disaat saya merasakan ngantuk terus tidur, tapi ibu saya sama sekali gak bisa tidur," ucap Dadan.
Kesedihan Dadan semakin bertambah disaat kondisi ibunya dalam tujuh bulan terakhir ini malah semakin parah karena kedua kaki tangan dan lehernya selalu bergerak sendiri.
"Saya gak tega lihat ibu seperti itu, mudah-mudah segera ada solusi," katanya.
Kasi Kesra Desa Ciptagumati, Ahmad Sutisna mengatakan, pihak desa memang sudah mengetahui dan mendapat informasi bahwa Cucu tidak bisa tidur selama 7 tahun sampai saat ini.
"Kalau sudah tahu begini, Insya Allah pihak desa akan memberikan bantuan semampunya dan akan mencarikan solusi karena kan kondisi seperti ini sangat jarang sekali," kata Ahmad.
Tangan dan Kaki Bergerak Sendiri
Kedua tangan serta kedua kakinya terus bergerak tanpa berhenti.
Sorot matanya juga tampak kosong meskipun bicaranya masih cukup lantang.
Kondisi yang bisa disebut tidak normal seperti itu harus dialami Cucu selama bertahun-tahun setelah dia tidak bisa tidur selama 7 tahun, tepatnya sejak tahun 2014.
Baca juga: Pemkab Bandung Barat Kewalahan Urus Kotoran Sapi di Lembang yang Bikin Banjir
Selama itu, Cucu sudah sama sekali tidak pernah merasakan nikmatnya tidur, baik saat siang hari maupun saat malam hari.
Hingga saat ini, ibu dua anak tersebut tidak bisa tidur sama sekali layaknya orang lain.
Cucu mengatakan, kondisi tidak bisa tidur itu bermula saat dia terus merasa gelisah setiap hendak tidur pada tahun 2014.
Akibat kondisi itu, setiap malamnya dia pun hanya bisa tidur 2 hingga 3 jam.
Baca juga: Wisata Alam di Bandung Barat, Bisa Piknik Hingga Berkemah, Ada Villa Kayu dan Perpustakaan Juga Loh
"Awalnya gak bisa tidur sejak tahun 2014, saking keselnya gak tidur-tidur, saya sekarang kadang jalan-jalan jam 1 malam karena mau tidur juga malah gelisah," ujar Cucu saat ditemui di kediamannya, Selasa (31/8/2021).
Kini, Cucu merasa bingung dengan kondisinya itu karena sama sekali tak mengerti jenis penyakit apa yang dialaminya.
Apalagi selama ini Cucu tidak merasakan gejala penyakit apa pun.
Tentang penyebab kegelisahan setiap kali akan tidur, Cucu juga tidak mengetahui penyebab pastinya karena dia pun tidak pernah memikirkan masalah apa pun.
"Saya juga gak tahu bisa gelisah kenapa. Setahu saya tidak memikirkan apa pun."
"Tapi anehnya gelisah dan itu menyebabkan saya jadi gak bisa tidur," katanya.
Saat ditanya faktor lain yang mungkin menyebabkan dia tidak bisa tidur, Cucu mengaku sempat jatuh dan kepalanya terbentur.
Namun, kejadian tersebut belum bisa dipastikan menjadi salah satu penyebabnya, apalagi kejadiannya sudah sangat lama.
"Memang dulu sempat jatuh di bagian kepala, tapi sudah lama."
"Pokoknya waktu anak kedua saya masih kecil, saya juga lupa tahun berapa."
"Tapi pas jatuh itu ya normal aja setelahnya," ucap Cucu.
Selama tujuh bulan terakhir, kata Cucu, kondisi badannya semakin tak karuan sehingga ia pun hanya bisa berbaring lemas di kasur karena untuk sekadar jalan pun sudah tidak normal seperti biasanya.
Cucu kini terpaksa tinggal bersama anak pertamanya di Kampung Pasirhalang, RT 02/14, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalong Wetan, KBB, agar dia bisa dirawat oleh kedua anaknya di saat suaminya bekerja.
Ia mengatakan, setelah merasa kondisinya tidak normal dia memutuskan untuk berobat ke RSUD Cikalongwetan sekitar tahun 2014 dan saat itu ia diberikan obat tidur.
Setelah mengonsumsi obat tersebut, Cucu sedikit demi sedikit mulai kembali dapat merasakan kantuk dan tertidur karena merasa lebih tenang meskipun dia tetap tidak bisa tidur normal dan lama.
"Setelah dikasih obat itu agak lumayan, jadi bisa lebih tenang tapi gak bisa tidur lama."
"Tapi sekarang mau jalan juga malah jadi miring badannya dan kalau duduk atau berbaring, kaki sama tangan gerak-gerak sendiri," katanya. (*)