Vaksin Jadi Syarat Belajar Tatap Muka, Pembelajaran Mulai Jam 7 Pagi, Ini Aturan Lain PTM di Bandung
Rencana PTM di Bandung kelas satu masuk pukul 07.00 WIB, kelas dua masuk pukul 07.30 WIB, dan kelas tiga masuk pukul 08.00 WIB
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Vaksinasi Covid-19 yang diberikan untuk remaja dari usia 12 - 17 tahun diharapkan dapat mempercepat digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan kebijakan Pemkot Bandung, syarat untuk PTM adalah peserta didik dan Tenaga Pendidiknya harus 100 persen telah divaksin Covid-19.
"Saya lihat (PTM) ini bisa memungkinkan. Kita lakukan bertahap (setelah vaksinasi covid-19)," ujar Yana, dalam keteran tertulisnya, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: 96 Persen Guru di Sumedang Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Segera berlaku Pembelajaran Tatap Muka?
Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu telah berkeliling ke sejumlah sekolah.
Rata-rata fasilitas pendidikan di sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Misal kelas satu masuk pukul 07.00 WIB, nanti kelas dua masuk pukul 07.30 WIB. Sedangkan kelas tiga masuk pukul 08.00 WIB," katanya.
"Pulang juga begitu, jadi tidak ada crossing. Kemudian kapasitas kelas hanya 50 persen, minggu ini 50 persen, minggu depan ganti 50 persennya," tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menambahkan, peserta vaksinasi yang terdaftar saat ini sudah banyak sekolah yang menggelar vaksinasi untuk siswa dan gurunya.
Baca juga: HORE Bisa Masuk Sekolah Lagi, Jokowi Izinkan Sekolah Tatap Muka, Ini Syarat-syaratnya
"Mudah-mudahan sekolah yang lain pun bisa menyegerakan vaksinasi sebagaimana harapan Pak Wakil Wali Kota," katanya.
Hikmat menyarankan sekolah-sekolah untuk inovatif dan kreatif, serta terus berkomunikasi agar bisa berkolaborasi dalam pemberian vaksin bagi anak-anak remaja.
Seme tara terkait persiapan PTM di Kota Bandung, Hikmat mengaku telah melakukan simulasi. Secara infrastruktur sekolah sudah siap namun berdasarkan zona masih ada kendala.
"Dari kacamata epidemiolog masih di zona yang belum hijau tentu saja ini yang jadi kendala. SKB 4 Menteri itu mengisyaratkan kepada kita yang utama adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga pendidiknya," katanya.
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Tasik Mulai Digelar, Polisi Ikut Turun Tangan, Pantau Prokes di Sekolah
Sedangkan terkait pelaksanaan PJJ, Hikmat pun menganggap hal itu sebuah keniscayaan dan harus tetap berjalan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat termasuk daerah.
"Semua sudah mulai beradaptasi, tidak ada kendala yang memberatkan. Semua siswa dan juga guru-gurunya, PTK, sudah bisa beradaptasi dengan teknologi, anak anak bisa terbiasa," katanya.