RUGI BANDAR, Helikopter Black Hawk Disita Taliban, Investasi AS 20 Tahun di Afghanistan pun Rontok
Selama 20 tahun di Afghanistan, Amerika Serikat sudah keluar duit banyak. Tidak hanya duit, namun juga peralatan militer canggihnya.
TRIBUNJABAR.ID,KABUL- Pasukan Taliban berhasil menguasai Afghanistan. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri Kabul, ibu kota Afghanistasn dikuasai Taliban.
Amerika Serikat sudah bercokol di Afghanistan sejak 2001 memburu Osama bin Laden yang bertanggung jawab atas peristiwa 9/11 di New York.
Osama bin Laden sebut Amerika Serikat, bersembunyi di Afghanistan yang saat itu dikuasai Taliban. Namun, pemerintahan Taliban saat itu di Afghanistan, tidak ingin menyerahkan Osama bin Laden.
Perang memburu pelaku teror itupun berlangsung di Afghanistan hingga akhirnya pemerintahan Taliban saat itu lumpuh. Amerika Serikat mendukung pemerintahan baru.
Selama 20 tahun di Afghanistan, dua pemimpin terpilih secara demokratis. Yakni Hamid Karzai hingga Ashraf Ghani.
Selama 20 tahun itu, Amerika Serikat sudah keluar duit banyak. Tidak hanya duit, namun juga peralatan militer canggihnya.
Baca juga: Oknum Polantas Ngamuk di ICU RS Bawa Senapan Laras Panjang, Mertua Meninggal Positif Covid-19
Pejabat AS pada Senin (16/8/2021) yang enggan disebut namanya menyebut bahwa peralatan militer AS yang dipasok untuk tentara Afghanistan disita Taliban. Itu terjadi saat Kabul dikuasai Taliban.
Bahkan, helikopter canggih AS, Black Hawk, diduga disita oleh Taliban. Hal itu diketahui dari video yang menampilkan pejuang Taliban berpose di sebelah helikopter yang viral dan sempat terkenal karena dipakai di film Black Hawk Down.
Doug Lute, seorang pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat AS yang membantu strategi perang Afghanistan di bawah kepemimpinan mantan Presiden AS George W Bush dan Barack Obama, menyebut bahwa alasan runtuhnya tentara Afghanistan karena tidak ada moral dalam barisan mereka.
"Prinsip perang tetap ada, tapi faktor moral seharusnya mendominasi faktor material. Moral, disiplin, kepemimpinan, kesatuan unit lebih menentukan dibandingkan jumlah pasukan dan peralatan," katanya.
Ia mengakui AS bisa memasok peralatan militer pada Afghanistan.
"Sebagai orang luar di Afghanistan, kami memang dapat menyediakan materi, namun hanya orang Afghanistan lah yang dapat memberikan faktor moral yang tidak berwujud," tegas Lute.
Selain itu, para pemberontak ini juga merebut kendaraan taktis, Humvee, senjata ringan dan amunisi bernilai jutaan dolar AS.
Selama 20 tahun di Afghanistan, dikabarkan AS mengeluarkan duit hingga 145 miliar USD. Hal itu berdasarkan laporan Kantor Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekontruksi Afghanistan.
Data dari lembaga pengawas ini menunjukkan bahwa 145 miliar dolar AS itu merupakan bagian dari 837 miliar dolar AS yang dihabiskan AS untuk kebutuhan perang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/black-hawk.jpg)