Belum Ditemukan Metode Tepat Tangani Pandemi Covid-19, Lockdown Dinilai Tak Mampu Atasi
Diperpanjangnya PPKM Level 4 ini juga merupakan upaya pemerintah untuk menekan penularan Covid-19 di masyarakat.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pemerintah mengklaim diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4 ternyata bisa terus menurunkan angka Bed Occupancy Rate (BOR).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan, tujuan PPKM Level 4 ini diperpanjang, sebagai upaya pemerintah agar situasi yang sudah bagus tidak kembali kendor.
"PPKM kali ini ada pelonggaran juga, harapannya BOR secara nasional yang di angka 56 persen bisa terus turun," ujarnya saat ditemui di Puskesmas Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (10/8/2021).
Diperpanjangnya PPKM Level 4 ini juga merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Walaupun pada penerapan kali ini ada beberapa pelonggaran di beberapa sektor agar masyarakat tetap bisa menjalankan aktivitas perekonomiannya.
Moeldoko mengatakan, jika ada pelonggaran di masyarakat dikhawatirkan akan menyulitkan dan angka kasus kembali naik.
Sehingga pemerintah berusaha secara bertahap melakukan pelonggaran dan meminta agar masyarakat bersabar sampai penanganan benar-benar tuntas.
Di sisi lain, kata dia, hingga saat ini belum ditemukan metode yang paling tepat untuk penanganan pandemi Covid-19.
Kebijakan lockdown di beberapa negara seperti Malaysia, ternyata belum mampu menuntaskan persoalan pandemi.
"Jadi PPKM adalah suatu upaya guna menekan laju penularan Covid-19 dan mengendalikan kapasitas rumah sakit," kata Moeldoko.
Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, sejak diberlakukan PPKM Darurat dan dilanjutkan PPKM Level 4, BOR atau keterisian tempat tidur per hari ini sudah 37 persen dari asalnya 95 persen.
"Ini menunjukkan bahwa PPKM berhasil," kata Hengky dalam sambutannya.