Serangan Taliban Sudah Menusuk Jantung Afghanistan, Inggris Desak Warganya Cepat Pergi, Darurat

Pemerintah Inggris mendesak warganya segera tinggalkan Afghanistan setelah menyaksikan pasukan Taliban melacarkan serangan maut di ibu kota Kabul.

Penulis: Adi Sasono | Editor: Adi Sasono
HOSHANG HASHIMI / AFP
Pasukan militer Afghanistan berjaga di Kota Herat, salah satu wilayah yang mulai dikuasi pasukan Taliban. 

TRIBUNJABAR.ID - Pemerintah Inggris mulai khawatir melihat kemajuan serangan Taliban di Afghanistan dan mendesak warganya segera keluar dari Negeri Para Mullah itu.

Seruan keluar dari Afghanistan itu disampaikan Pemerintah Inggris melalui situs resmi Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO) pada Jumat (6/8/2021).

Desakan dalam situs itu berbunyi, "Seluruh warga negara Inggris di Afghanistan disarankan pergi menggunakan jalur komersial.

Jika masih berada di Afghanistan, Anda disarankan untuk pergi menggunakan jalur komersial karena bantuan konsuler di Kedubes Inggris sangat terbatas"

Dikutip dari Dailymail, warga Inggris diminta tidak bergantung pada FCDO untuk dapat mengevakuasi mereka dari Afghanistan dalam kondisi darurat.

Baca juga: Perundingan Afghanistan dan Taliban Buntu Lagi

FCDO juga minta warganya mempersiapkan semua dokumen perjalanan yang dibutuhkan agar tidak mengalami kendala saat meninggalkan Afghanistan.

Sebelumnya, Afghanistan sudah masuk dalam daftar merah Pemerintah Inggris karena negeri yang terus dilanda kekacauan itu tinggi angka penularan Covid-19.

Namun, advis terakhir FCDO lebih didorong situasi keamanan yang semakin memburuk dengan semakin banyaknya wilayah yang jatuh ke tangan Taliban.

Tak hanya sudah menguasai sejumlah wilayah di pinggiran, tetapi Taliban sudah jelas-jelas bisa melancarkan serangan di dalam wilayah ibu kota Kabul.

Setidaknya, ini dibuktikan dengan serangan bom dan penembakan yang menyasar pejabat pemerintah.

Jumat (6/8/2021), pejabat senior pemerintahan, Dawa Khan Menapal, ditembak mati di dalam mobilnya oleh sekelompok orang bersenjata.

Kepala pusat informasi media pemerintah itu ditembak di dekat sebuah masjid sehari setelah Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi, selamat dari serangan bom.

"Dia (Menapal) adalah anak muda yang berdiri seteguh gunung untuk melawan propaganda (Taliban) dan selalu menjadi pendukung utama pemerintah Kabul," kata Mirwais Stanikzai, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Menapal ada pejabat tertinggi pemerintah Afghanistan yang tewas dalam serangan Taliban akhir-akhir ini.

Mohammadi mengalami serangan bom di pasar utama yang mengakibatkan delapan orang tewas dan 20 lainnya luka. Mohammadi sendiri selamat tanpa luka sedikit pun.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved