Baru 8 Persen Warga Jabar yang Sudah Divaksin Covid-19, Vaksin Gendong Akan Dilakukan, Apa Itu?
Pemprov telah membentuk Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Jabar. Divisi ini diketuai Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
"Hal tersebut dilakukan dengan cara, peningkatan compliance rate dari pelaporan menggunakan aplikasi SMILE, mendorong adanya pencatatan laporan konsumsi vaksin oleh TNI dan Polri," katanya.
Untuk mencapai itu, Dedi mengatakan telah merumuskan sejumlah program guna mempercepat laju vaksinasi di Jabar.
Salah satunya melalui konsep vaksin gendong.
"Jadi nantinya, setiap anak atau siswa pelajar ini membawa kedua orang tuanya juga kakek dan neneknya untuk mendapatkan vaksin," katanya.
Konsep kedua, kata Dedi, adalah menjadikan vaksin sebagai syarat berkegiatan di berbagai aspek kehidupan.
Termasuk saat hendak berpergian atau traveling.
"Salah satu contohnya kalau ada yang mau izin mendirikan perusahaan, maka dari sekian persen karyawan itu harus sudah divaksin. Jika sudah menunjukan itu baru dapat diproses untuk mendapatkan izin," katanya.
Ditemui di IKEA Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, kemarin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengatakan pemerintah pusat sudah menjanjikan puluhan juta dosis yang akan datang pada Agustus ini.
Namun, kata Emil, vaksin itu belum tiba, sementara stok vaksin sudah hampir habis.
Saat ini,kata Emil, sebagian daerah masih melakukan vaksinasi karena stoknya masih ada. Namun, sebagian sudah berhenti karena vaksinnya sudah habis. (muhamad syarif sbdussalam)