Virus Corona di Jabar

UPDATE Covid-19 Kota Bandung: Kasus Positif Masih Tinggi, BOR Menurun, Ketersediaan Oksigen Aman

Berdasarkan data dari Pusat Covid-19 Kota Bandung, angka kesembuhan pun bertambah per 27 Juli 2021 terjadi penambahan sebanyak 172 orang.

AFP PHOTO/CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT
Ilustrasi Covid-19 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung terbilang masih tinggi dengan terjadinya penambahan kasus sebanyak 263 orang terkonfirmasi positif sehingga total konfirmasi aktif saat ini sebanyak 8.694 orang per Selasa (27/7/2021).

Berdasarkan data dari Pusat Covid-19 Kota Bandung, angka kesembuhan pun bertambah per 27 Juli 2021 terjadi penambahan sebanyak 172 orang.

Sejauh ini, di Kota Bandung sudah ada 25.716 orang sembuh dari covid, sementara itu jumlah pasien meninggal per hari kemarin ada sebanyak 29 orang.

Kasus positif tertinggi di Kota Bandung masih berada di Kecamatan Kiaracondong dengan jumlah 604 kasus aktif, disusul Kecamatan Bojongloa Kaler dengan 566 kasus aktif, Sukasari 502 kasus aktif, Rancasari 496 kasus aktif, dan Antapani 473 kasus aktif.

Sementara kasus per kelurahan tertinggi ialah di Kelurahan Antapani Kidul dengan jumlah 264 kasus, Cipamokolan 258 kasus, Sarijadi 221 kasus, Babakan Sari 195 kasus, dan Gegerkalong 185 kasus.

Meskipun kasus covid masih tinggi, tetapi saat ini kondisi bed occupancy rate (BOR) di Kota Bandung alami penurunan dari sebelum-sebelumnya yang mencapai 90an persen, kini berada di angka 78 persen.

Selain itu, kabar gembira lainnya ialah adanya bantuan tabung oksigen sebanyak 165 tabung.

Baca juga: Isu Soal Plt Wali Kota Bandung Dinilai Kurang Pantas, Harusnya Fokus Pada Penanganan Pandemi Covid

Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Dedi Priadi mengatakan bantuan tabung ini terdiri dari 10 tabung ukuran 6 meter kubik dari Pemprov Jabar, dua tabung ukuran 6 meter kubik dan lima tabung ukuran 1 meter kubik (Provinsi Jabar), tiga tabung ukuran 10 meter kubik (Provinsi Jabar), 55 tabung ukuran 10 meter kubik (Shopee Singapura melalui Pemprov Jabar), 15 tabung ukuran 10 meter kubik dan 50 tabung ukuran 6 meter kubik (Shopee Singapura melalui Pemprov Jabar), dan 25 tabung ukuran 10 meter kubik dan 4 set oxygen concentrator (Kemenkes melalui Provinsi Jabar).

"Bedanya gas dan konsentrator itu tak berbentuk tabung melainkan alat yang bisa menangkap oksigen lalu dimasukkan ke alat konsentrator dikompres dan hasilnya yang membedakan nitrogen dan oksigen," katanya, Rabu (28/7/2021).

Selanjutnya, Kota Bandung dalam pekan ini menerima kuota liquid dari Pusri Sriwijaya lewat Provinsi Jabar sebanyak 606 setara tabung ukuran 6 meter kubik. Dengan begitu, rumah sakit bisa mengisi langsung tabungnya di filling station yang ditunjuk sesuai kuota.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan e-Commerce Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa menyebut ada sejumlah filling station di Kota Bandung, seperti PT Samator Gas Industri dengan kapasitas 10-12 ton dalam tanki, PT Sarana Prima Gasindo (10-12 ton dalam tanki), dan PT Citra Teknik Medica (10 ton).

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Sumedang Kesulitan Cari Pendonor Plasma Darah Konvalesen

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved