7 Bulan Longsor Cimanggung, Korban Terdampak Masih Terlunta-lunta Menunggu Kepastian Relokasi
Peristiwa yang terjadi 7 bulan silam itu menyisakan cerita mendalam bagi puluhan ahli waris korban meninggal dunia dan terdampak bencana maut itu
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Peristiwa tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu 9 Januari 2021 menelan 40 korban jiwa dan meluluhlantakkan puluhan rumah warga.
Peristiwa yang terjadi 7 bulan silam itu menyisakan cerita mendalam bagi puluhan ahli waris korban meninggal dunia dan korban terdampak bencana maut itu.
Pantauan TribunJabar.id di lokasi bekas longsor, sejumlah warga terdampak masih bertahan di rumah keluarganya, rumah kontrakan, dan di pengungsian.
Mereka menunggu kepastian tempat relokasi yang sudah dijanjikan pemerintah setempat.
Ade (55), warga terdampak longsor, mengatakan, saat kejadian longsor tersebut, kediamannya selamat dari terjangan material longsor.
Meski begitu, kata dia, rumahnya yang berada tepat di area longsor diminta dibongkar oleh pemerintah untuk kepentingan jalur evakuasi jenazah korban longsor.
"Rumah Ibu mah tidak terkena longsor, namun saat itu diminta agar dibongkar untuk jalur mengevakuasi jenazah. Saat itu pemerintah menjanjikan akan menggantinya, tapi hingga saat ini belum ada kejelasan," kata Ade kepada Tribun Jabar.id di lokasi bekas longsor, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Nazar Selamat dari Longsor Cimanggung, Kapolres Sumedang Bantu Perbaiki Masjid di Lokasi Bencana
Ade berharap Pemerintah Kabupaten Sumedang dapat memprioritaskan penggantian kediamannya itu. Terlebih, ujar dia, rumah tinggalnya itu merupakan tempat usaha baginya.
"Saya berharap Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan pejabat terkait segera memperhatikan kami. Kalau mau direlokasi, di relokasi kemana, dan kalau diganti dengan uang tunai juga gak apa-apa, kami sudah tidak punya apa-apa lagi," katanya
Senada dikatakan Siti Zaenab (40), pihaknya berharap keputusan relokasi yang digadang gadang oleh pemerintah segera direlokasi.
"Kami sudah menanyakan langsung kepada pejabat terkait bahwa untuk relokasi belum ada keputusan yang pasti kapan dan dimana," tuturnya.
Siti menyebutkan, ia dan keluarganya saat ini tinggal di sebuah Madrasah yang berada di kampung yang tidak jauh dari lokasi longsor.
Baca juga: Ada Perumahan di Batujajar KBB Dibangun di Lahan Miring 50 Derajat, Bisa Longsor Seperti Cimanggung
Sebab, kata dia, rumah miliknya telah luluh lantak tertimbun material longsor.
"Saat ini belum punya hunian baru yang layak, karena harta dan hunian rumah semua habis saat longsor terjadi. Saya berharap agar Pemkab Sumedang bisa secepatnya merealisasikan terkait relokasi bagi hunian warga yang terdampak longsor" ucap dia.