Unik, Pengantin di Pangandaran Ini Pakai Baju Pramuka Saat Akad Nikah, Ini Alasan Mempelai Pria
Cukup unik, seragam Pramuka menjadi pakaian pengganti gaun pengantin saat berlangsungnya akad nikah kedua calon mempelai di Pangandaran.
Penulis: Padna | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Cukup unik, seragam Pramuka menjadi pakaian pengganti gaun pengantin saat berlangsungnya akad nikah kedua calon mempelai di Pangandaran.
Kedua calon mempelai tersebut bernama Deni Rundini (30) dan Sriwartini (25) warga Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat.
Mereka melaksanakan akad nikah di Mesjid Al Fattah RT 9/5, Dusun Sirungwatang, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang yang digelar pagi hari ini, Jum'at (23/7/2021) sekitar pukul 9:00 WIB.
Baca juga: Banyak Calon Pengantin di Indramayu Mendadak Batalkan Pernikahan, Padahal Sudah Daftar, Ini Sebabnya
Tampak, saat pelaksanaan akad nikah kedua mempelai memakai pakaian Pramuka lengkap dengan sarung tangan berwarna putih.
Mempelai pria, Deni Rundini (30) mengungkapkan, alasan menggunakan pakaian Pramuka karena untuk mengenang awal pertemuan.
"Ini kita mengenang sebelas tahun kebelakang saat awal ketemu dengan istri Saya sewaktu Pramuka. Dan pengganti gaun pengantin juga," ujar Deni kepada Tribunjabar.id seusai akad nikahnya, Jum'at (23/7/2021).
"Termasuk, Saya kenal kepribadiannya sehari hari awalnya dari kegiatan Pramuka. Ya, kalau dibilang unik mungkin juga, cuman ini mah mengenang awal pertemuan saja."
Ia mengatakan, awal pertemuan itu ketika istrinya kelas 3 SMP dan akan keluar sekolah.
Baca juga: Gara-gara Positif Covid-19, Pengantin Perempuan Berdiri Dekat Gerbang Saat Akad Nikah di Yogyakarta
"Dulu istri Saya saat itu kelas 3 SMP, dan saat Saya ke sekolah tersebut, terlihat dia cantik ketika memakai seragam Pramuka," ucapnya.
"Makanya, hingga sekarang Saya tertarik terus dan kebetulan kita berdua bekerja di dunia pendidikan khususnya aktif di kegiatan Pramuka."
Karena masih pandemi Covid-19, tambah Ia, pelaksanaan akad nikah digelar sederhana dengan prokes yang sangat ketat.
"Disituasi corono ini, pelaksanaan ijab qobul tidak dihadiri oleh teman-teman, hanya dihadiri oleh kedua orang tua kita dan beberapa saksi," kata Deni.