WAWANCARA EKSKLUSIF Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan: Pemerintah Tak Bisa Sendirian

Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi daerah yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan karena mengandalkan pariwisata.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. 

Sebagai contoh yang di Cililin kan ada 50 orang yang isoman sebenarnya bisa terkaver dengan dana desa yang minimal 8 persen itu.

Nah, kita menyiapkan kebutuhan-kebutuhan di tingkat kecamatan seperti kantong jenazah, peti mati, APD, dan lain sebagainya supaya tidak ada duplikasi.

Konkretnya seperti apa?

Kalau secara menyeluruh, aturan PPKM darurat itu dari pusatnya memang tidak mengharuskan memberikan (bantuan) ke seluruh masyarakat, apalagi melihat anggaran kita sekarang, yang jika kita melihat anggaran di tahun 2020 itu, kita enggak mampu.

Posisi KBB sendiri juga yang kehilangan Rp 5 triliun, ya, istilahnya tidak mampu untuk memberikan ke semua warga.

Makanya kita mengajak (warga) yang mampu membantu satu atau dua warga yang tidak mampu di sekitarnya.

Kemudian juga terkait tabung oksigen, kita mohon juga untuk sharing kalau ada warga yang sudah sembuh, bantu pinjamkan oksigen ke warga yang sakit.

Bagaimana dengan vaksinasi, sudah sejauh mana, apa kendalanya?

Kurang lebih sudah 20 persen dan besok tanggal 21 sampai tanggal 25 Juli, target vaksinasi kita mencapai 10 ribu, sedangkan yang terdaftar sudah 8.000-an.

Untuk vaksinasi terus berjalan, alhamdulillah stok dari provinsi juga cukup, cuma memang kendalanya kembali lagi ke tenaga kesehatan yang ada.

Kemarin juga saya sidak ke Puskesmas Cibodas, di sana lagi vaksinasi, dan untuk di puskesmas itu targetnya ditingkatkan. 

Tadinya karena takut berkerumun hanya 200, tapi sekarang ditingkatkan jadi 400.

Apa upaya-upaya lain yang sedang dan terus dilakukan?

Kalau Covid kan memang wujud utamanya harus disiplin prokes sambil menunggu herd imunity.

Sambil menunggu divaksin masyarakat bisa mengurangi mobilitas, mengurangi kerumunan yang kegiatannya tidak terlalu penting bisa ditahan dulu.

Kemudian tetap disiplin menggunakan masker, karena apapun variannya (Covid), kuncinya ya disiplin prokes.

Sedangkan untuk operasi yustisi bekerja sama dengan kepolisian, TNI, Satpol PP terus bergerak, kemudian dengan Dishub kita juga ada tambahan juga untuk biaya tak terduga dengan memberikan insentif teman-teman di lapangan saat penyekatan dan sebagainya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved