Golongan Darah Apa yang Rentan Terpapar Covid-19? Berikut Hasil Penelitian Terbaru
Sebuah laporan awal dari China menunjukkan bahwa golongan darah dapat mempengaruhi risiko Covid-19
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setiap orang memiliki tipe darah yang berbeda, dan golongan darah atau tipe darah Anda tentu diturunkan dari orangtua Anda. Seperti sudah diketahui, tipe golongan daeah ada A, B, AB, dan O.
Tapi tidak ada masalah jika golongan darah Anda A, B, AB, atau O.
Setiap golongan darah memiliki karakteristiknya sendiri.
Namun merebaknya kasus Covid-19 sempat memunculkan pertanyaan, apakah benar tipe golongan darah tertentu akan lebih rentan terpapar Covid-19?
Baca juga: Ingin Jadi Pendonor Darah Plasma Konvalesen? Ini Syarat dan Caranya
Untuk mengetahui jawabannya, berkut penjelasannya seperti dikutip Tribunjabar.id dari Kontan.Id.
Tidak ada masalah jika Anda memiliki golongan darah A atau B, AB atau O.
Hasil riset terbaru menunjukkan, golongan darah Anda tidak ada hubungannya dengan risiko Anda tertular Covid-19 yang parah.
Melansir WebMD, pada awal pandemi, beberapa laporan menunjukkan orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap Covid-19.
Sedangkan mereka yang memiliki golongan darah O lebih kebal terhadap infeksi.
Baca juga: Bisa Picu Stroke dan Serangan Jantung, Ini 13 Cara Atasi Darah Tinggi Secara Alami
Namun, tinjauan terhadap hampir 108.000 pasien di jaringan kesehatan tiga negara bagian tidak menemukan hubungan sama sekali antara golongan darah dan risiko Covid-19.
"Sejak awal pandemi ini, ada hubungan yang didalilkan antara golongan darah dan kerentanan penyakit," kata Dr. Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins seperti yang dilansir WebMD.
"Dari penelitian besar ini, tampaknya tidak ada hubungan antara golongan darah dan kerentanan atau keparahan, dan penjelasan lain mungkin ada," tambah Adalja, yang tidak berperan dalam penelitian tersebut.
Sebuah laporan awal dari China menunjukkan bahwa golongan darah dapat mempengaruhi risiko Covid-19.
Studi selanjutnya dari Italia dan Spanyol mendukung hal itu, kata para peneliti dalam catatan latar belakang.
Namun, penelitian lain dari Denmark dan Amerika Serikat menawarkan hasil yang beragam dan bertentangan.
