Lima Calon Pekerja Migran Indonesia Kabur Dengan Cara Loncat Dari Penampungan, Ini Tanggapan SBMI
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu menanggapi mencuatnya kembali kasus kaburnya 5 calon PMI dengan cara loncat dari penampungan
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kasus melompatnya lima Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) di PT Central Karya Semesta (PT CKS) Kota Malang beberapa waktu lalu kembali mencuat ke publik.
Kejadian itu tepatnya terjadi pada Rabu 9 Juni 2021, mereka diduga hendak menyelamatkan diri dari tempat penampungan BLK-LN PT CKS.
Pada hari ini, puluhan massa dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Malang Raya pun diketahui melakukan aksi demonstrasi di depan Balaikota Malang, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Menko Airlangga: Lindungi dan Tingkatkan Kualitas Pekerja Migran Indonesia di Masa Pandemi
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih pun ikut angkat bicara.
Juwarih mengatakan, di PT CKS itu, juga pernah ditahan salah satu PMI asal Kabupaten Indramayu.
PMI tersebut ditahan selama 2 minggu setelah dipulangkan dari Hong Kong karena hamil.
"Sebelum lebaran ada PMI dari Indramayu yang di tahan di PT tersebut lebih dari 2 minggu setelah dipulangkan dari Hong Kong karena hamil," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Tiga Negara Asia Masih Tertutup untuk Pekerja Migran Indonesia, Ternyata Ini Alasannya
Oleh karena itu, kasus tersebut, menurutnya harus segera diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Juwarih bahkan menilai, kaburnya kelima calon PMI dengan cara melompat dari gedung pelatihan BLK-LN PT CKS, karena mereka mendapat perlakuan yang tidak baik dari pihak PT.
"Kelima calon PMI tidak mungkin bakalan kabur kalau memang perlakuan PT tersebut baik terhadap calon PMI," ucapnya.
Kepada Tribuncirebon.com, Juwarih mengatakan, aksi protes yang dilakukan SBMI Malang meminta agar kasus tersebut secepatnya ditindaklanjuti oleh Wali Kota Malang dan DPRD kota Malang.
SBMI melihat, adanya kejanggalan dari kasus yang melanda lima calon PMI tadi, hingga membuat mereka nekat melompat dari tempat pelatihan BLK LN PT CKS.
Baca juga: Begini Kronologis Pekerja Migran Indonesia Dituduh Berzina dan Membunuh, Disuruh Tanda Tangan
Di sisi lain, polisi pun sampai saat ini masih terus menyelidiki kasus tersebut, akan tetapi, menurutnya pengungkapan kasus tersebut masih menggantung.
Selain itu, SBMI diketahui juga memprotes sikap dari Wali Kota Malang yang dinilai memiliki keberpihakan kepada PT CKS.
"Kita dari SBMI Indramayu sangat mendukung aksi yang dilakukan teman-teman di SBMI Malang," ujar dia.