Ada Guru Pesantren Terpapar, Camat Panyileukan Sebut Puskesmas Kehabisan Alat Swab untuk Para Santri

Camat Panyileukan Sri Kurniasih khawatir terjadi klaster pesantren di Kelurahan Cipadung Kidul lantaran ada seorang guru yang positif Covid-19

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Dok. Kecamatan Panyileukan
Pesantren di Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, salah seorang gurunya terkonfirmasi positif Covid-19 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus Covid-19 di Kota Bandung masih tinggi bahkan ratusan ASN di lingkungan Pemkot Bandung terkonfirmasi positif dan membuat Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengambil kebijakan untuk lockdown atau penutupan Kompleks Balaikota hingga meminta OPD lainnya lakukan work from home (WFH) sebesar 75 persen.

Kondisi kasus covid juga masih terus dipantau di tingkat kewilayahan, seperti halnya di Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Camat Panyileukan, Sri Kurniasih menyebut pihaknya setiap hari dan setiap malam selalu lakukan pengetatan PPKM mikro guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang semakin meluas.

Bahkan, Sri kini khawatir terjadinya klaster pesantren yang berada di wilayah Kelurahan Cipadung Kidul, lantaran ada salah seorang guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Ada satu orang guru di pesantren itu yang terpapar. Kami khawatir santri-santrinya ikut terpapar jadi langsung kami minta untuk tutup dahulu," katanya di Kantor Kecamatan Panyileukan, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Belum Beres Kasus Covid-19 di Pesantren, Kini Muncul Klaster Pabrik di Majalengka

Dia juga mengaku santri-santri yang ada di pesantren itu belum dapat dilakukan testing karena keterbatasan bahkan ketiadaan alat swab antigen, sehingga berharap dari Dinas Kesehatan dapat memberikan bantuan dari segi testing. 

"Alat swab di Puskesmas Panyileukan sudah habis karena dipakai testing. Dan kami masih memerlukan untuk testing di pesantren itu. Santrinya di sana ada sekitar 120 orang terdiri dari 65 orang laki-laki dan 55 orang perempuan," ujarnya.

Baca juga: Kabar Baik, Transformasi Ponpes, Santri Bisa Magang Kerja dan Kuliah di Jepang Sembari Berdakwah

Terpaparnya salah seorang guru di pesantren itu, katanya, diketahui sejak Senin (28/6/2021), sehingga harusnya hari ini dilakukan tes swab untuk seluruh santri. Akan tetapi, Sri menegaskan pihak kewilayahan sudah lakukan penyemprotan disinfektan.

"Kami sudah minta lockdown ke RW 11. Lalu wilayah pesantren itu kami minta jangan ada yang keluar masuk orang. Jika memerlukan sembako bagi yang isoman bisa koordinasi dengan satgas tingkat kelurahan," ujarnya. 

Berdasarkan data pusat Covid-19 Kota Bandung, wilayah Kecamatan Panyileukan masih berada di urutan ke-11 dengan jumlah pasien aktif Covid-19 sebanyak 105 orang. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved