Ratusan Jenazah Covid-19 yang Sudah Dikubur Muncul di Sungai, Ada yang Masih Pakai Selang Oksigen

Tanah di sekitar Sungai Gangga tergerus air hujan sehingga menampakkan mayat-mayat yang sebelumnya dikubur.

Penulis: Fidya Alifa P | Editor: Ravianto
AFP PHOTO/Sanjay Kanojia
Ratusan mayat pasien Covid-19 yang sebelumnya dikubur bermunculan di dekat Sungai Gangga, India. Jenazah tersebut terlihat setelah tanah yang menutupinya terbawa arus air hujan. 

TRIBUNJABAR.ID, NEW DELHI - Ratusan mayat bermunculan di Sungai Gangga setelah hujan mengguyur.

Tanah di sekitar Sungai Gangga tergerus air hujan sehingga menampakkan mayat-mayat yang sebelumnya dikubur.

Peta sebaran kasus positif Covid-19 di dunia. Semakin gelap warnanya, semakin tinggi kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut.
Peta sebaran kasus positif Covid-19 di dunia. Semakin gelap warnanya, semakin tinggi kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut. (capture https://covid19.who.int/)

Permukaan air sungai yang terkenal di India itu naik.

Mayat-mayat tersebut diperkirakan dikubur dangkal.

Ratusan jenazah itu dididuga adalah pasien Covid-19 yang meninggal saat pandemi hebat melanda India.

Mayat-mayat itu bermunculan setelah pasir di tepian sungai Gangga hanyut terbawa arus.

Di kota Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh, misalnya mayat-mayat yang bermunculan itu kemudian dikremasi.

Neeraj Kumar Singh pejabat sipil setempat mengatakan, dia mengkremasi 40 mayat seperti itu dalam 24 jam terakhir, dikutip dari NDTV pada Kamis (24/6/2021).

Kemudian di kota Allahabad dalam tiga minggu terakhir total ada 150 jenazah yang harus dia kremasi.

"Kami tidak menggali jenazah, hanya yang mengambang karena naiknya permukaan air yang dikremasi," katanya dikutip dari AFP, Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Benarkah Bila Dikunyah Daun Sirih Bisa Menangkal Covid-19? Ini Penjelasan Ahlinya

"Area itu tersebar lebih dari satu kilometer dan perkiraan kami ada sekitar 500-600 mayat yang terkubur," kata Singh kepada AFP.

Beberapa mayat dilaporkan tampak masih memakai selang oksigen di mulutnya.

Singh menduga, tampaknya orang tersebut sakit sebelum meninggal.

"Anda dapat melihat orang itu sakit, dan keluarga membuangnya di sini lalu pergi.

Mungkin mereka takut, saya tidak tahu," kata Singh.

Tidak semua mayat membusuk.

Ratusan mayat pasien Covid-19 yang sebelumnya dikubur bermunculan di dekat Sungai Gangga, India. Jenazah tersebut terlihat setelah tanah yang menutupinya terbawa arus air hujan.
Ratusan mayat pasien Covid-19 yang sebelumnya dikubur bermunculan di dekat Sungai Gangga, India. Jenazah tersebut terlihat setelah tanah yang menutupinya terbawa arus air hujan. (AFP PHOTO/Sanjay Kanojia)

Kondisi beberapa di antaranya mengindikasikan baru dikubur, tambahnya.

Sebagian besar jenazah diyakini adalah pasien virus corona yang meninggal pada April dan Mei ketika India dilanda lonjakan kasus Covid-19.

Beberapa keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk kremasi tradisional Hindu, sehingga jenazah dibenamkan di Sungai Gangga atau dikubur di gundukan pasir tepi sungai.

Permukaan air sungai suci itu sekarang naik karena hujan musiman, yang menghanyutkan pasir sehingga mayat-mayat pun terlihat.

Banyaknya jenazah yang bermunculan memicu kecurigaan bahwa total kematian pasien Covid-19 di India mungkin lebih dari satu juta, beberapa kali lipat dari jumlah resmi yang hampir 400.000.

Berita Covid-19 Lainnya - Penggali Kubur Sulit Makamkan Jenazah di Malam Hari

Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 yang ada di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini masih minim penerangan disaat angka kematian mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Pikobar Dinkes KBB hingga saat ini tercatat ada sebanyak 9.889 yang terkonfirmasi, dengan rincian positif aktif ada 1.153, sembuh 8.607, dan meninggal 129. Sedangkan, kasus terbanyak di Kecamatan Lembang 1.154, Ngamprah 941, dan Padalarang 649. 

"Sebenarnya TPU khusus di Rajamandala siap menampung jenazah Covid-19. Hanya memang karena keterbatasan personel dan fasilitas penerangan, pemakaman di sana tidak 24 jam," ujar Asisten Daerah II Pemda KBB Maman Sulaiman, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Gali Kubur Pakai Backhoe, Petugas TPU Cikadut Bandung Kewalahan Saat Jenazah Datang 20-30 Per Hari

Atas hal tersebut, pihaknya akan mencoba mengajukan bantuan anggaran agar sarana prasarana penunjang bagi penggali kubur di TPU khusus Covid-19 segera dilengkapi.

Hal tersebut dilakukan supaya ketika ada yang meninggal dunia pada malam hari bisa langsung dikebumikan tanpa harus menunggu keesokan harinya.

Maman mengakui, jika dalam beberapa hari terakhir, pihaknya kerap menerima laporan warga yang meninggal dunia akibat terpapar  Covid-19. 

"Setiap harinya kita mendapatkan laporan ada warga yang meninggal karena Covid-19. Khususnya dalam beberapa hari terakhir karena kasusnya sedang naik," kata Maman.

Ia mengatakan, sebagian dari meraka ada yang dikubur di TPU khusus milik Pemda KBB yang ada di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, tetapi ada juga yang dibawa keluarganya untuk dimakamkan di pemakaman keluarga seperti di Subang, supaya lebih cepat tertangani. 

Diberitakan Tribun Jabar sebelumnya, Camat Cipatat Iyep Tamchur Rahmat, mengatakan, infrastruktur di TPU tersebut hingga saat ini masih belum memadai karena tidak ada lampu penerangan, peralatan pemakaman dan kurangnya alat pelindung diri (APD) bagi para petugas pemakaman.

"Kalau ada jenazah Covid-19 yang harus dimakamkan saat malam hari, jadi kendala bagi petugas karena tidak ada lampu penerangan," ujarnya.

Atas adanya kendala tersebut, kata Iyep, ketika ada jenazah Covid-19 yang akan dimakamkan saat malam hari di TPU itu, maka terpaksa harus dipindahkan ke TPU yang lain karena petugasnya kesulitan akibat tidak ada lampu penerangan.

"Kalau siang hari pemakaman berjalan, tapi kalau malam hari petugasnya kurang ready. Jadi pemakaman juga ada yang dilakukan esok harinya atau dipindahkan tidak jadi dimakamkan disitu," kata Iyep.

Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul SELANG Oksigen Masih di Mulut, Jenazah Covid Bermunculan dari Dalam Tanah di Pinggir Sungai Gangga

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved