Tanggul Jebol, Bupati Bandung: Normalisasi Sungai Cisunggalah Terhambat Karena Satu Orang Menolak
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sebanyak 500 rumah tedampak banjir di Desa Panyadap Kecamatan Solokan Je
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahamd Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Bupati Bandung , Dadang Supriatna mengungkapkan terhambatnya normalisasi Sungai Cisungalah.Tanggul Sungai Cisunggalah di Desa Panyadap Kecamatan Solokan Jeruk jebol pada Selasa (1/6/2021) malam.
Ratusan rumah sempat terendam banjir karena tanggul jebol. Dadang Supriatna mengatakan, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) sebenarnya sudah akan menormalisasi Sungai Cisunggalah.
"Tapi ada satu orang yang bertahan (tak menyetujui) jadi tidak terlaksana," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna saat meninjau warga terdampak banjir karena tanggul yang jebol, Kamis (3/6/2021).
Pascakejadian, warga bersama TNI, Polri, relawan, dan lainnya memperbaiki tanggul jebol dan membersihkan rumah, selokan, jalan, dari lumpur yang terbawa arus Sungai Cisunggalah ke permukiman.
Baca juga: Angka Covid-19 di Kota Bandung Terus Meningkat, Yana Mulyana Sebut Tingkat Hunian RS 66 Persen
"Kunjungan ke Desa Panyadap Solokanjeruk ini langsung ke titik kejadian tanggul jebol karena pascakejadian yang harus kita pikirkan," ujar Bupati Bandung, saat meninjau langsung lokasi bencana.
Baca juga: Ini Kata Bupati Bandung tentang Penutupan Tempat Wisata di Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali
Dadang mengatakan, untuk langkah awal, akan dilakukan pelebaran sungai, langsung dipasang pondasi, di samping penanganan penganggulangan sementara oleh karung pasir.
Baca juga: Polisi Ringkus Begal Sadis di Cirebon yang Beraksi di Siang Bolong
"Tapi karung itu tidak permanen sifatnya karena takut jebol lagi. tapi yang permanen kita pasang TPT (tembok penahan tebing) supaya lebih stabil dan kontruksinya diamankan," ujarnya.
Untuk penanggulangan warga terdampak banjir akibat tanggul jebol, Dadang mengungkapkan, ini bagian Kalak BPBD, menyesuaikan dengan Camat dan Kades.
"Untuk saat ini tenda sudah disiapkan, dan kebutuhan logistik juga dipersiapkan, pascakejadian paling penting bagaimana penyelesaian rumah-rumah untuk recovery," Dadang Supriatna.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Ahmad Johara saat disinggung soal adanya penolakan, kata dia, jangan karena satu orang, jadi terhambat semua.
"Nanti akan dengan Satpol PP, jadi karena satu terhambat semua, kami akan pertegas menghadapi warga yang tidak setuju hanya satu orang," ucapnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tanggul yang jebol lebarnya sekitar 15 meter. Akibatnya sekitar 500 rumah terendam banjir.
Bantuan untuk makanan bayi, sembako, alat kebersihan, semuanya sudah diberikan pada warga pada pagi harinya.
"Total yang sudah dihitung oleh assesment kami, efek dari jebolnya tanggul ini mengakibatkan 500 unit rumah terdampak. Ini harus segera diperbaiki, insyallah tim assesment BPBD akan mendata semuanya," kata Ahmad.