Dukung Pelayanan Kesehatan, Jabar Akan Miliki Rumah Sakit Baru dan Pertama yang Terapkan Prinsip Ini
Jawa Barat akan memiliki rumah sakit baru untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jawa Barat akan memiliki rumah sakit baru untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Rumah sakit ini akan menerapkan prinsip Safety, Syar’i, Smart, Sustainable, dan Hospitality (4S+1H).
Ketua Harian Wakaf Salman, Hari Utomo mengatakan Rumah Sakit Salman Hospital akan menjadi rumah sakit pertama di Jawa Barat yang secara simultan menerapkan prinsip Safety, Syar’i, Smart, Sustainable, dan Hospitality (4S+1H).
"Rumah sakit ini menjadi sebuah kontribusi berikutnya dari Keluarga Besar Masjid Salman ITB bagi pengembangan teknologi medis masa depan dan pelayanan kesehatan berkualitas khususnya warga Jawa Barat. Dengan dukungan ribuan donatur, Salman bersama ITB dan Unpad sebelumnya telah berhasil melahirkan ventilator portable Vent-I," kata Hari dalam keterangan resmi yang dikutip Tribun.
Baca juga: Wakaf Salman Bantu Pengadaan Ambulans untuk Palestina
Ia mengatakan, prinsip Safety, bermakna Rumah Sakit Salman Hospital mengedepankan keselamatan pasien, pengunjung, dan staf rumah sakit.
Prinsip Syar'i adalah komitmen untuk menjaga nilai-nilai Islam, mulai dari manajemen, pelayanan, hingga kehalalan produk yang digunakan dengan standardisasi rumah sakit syariah dari DSM MUI.
Smart, diwujudkan dalam bentuk sarana, prasarana, serta fasilitas dan teknologi yang efisien, nyaman, hemat, dan tepat guna. Sustainable, adalah prinsip rumah sakit ini dalam mewujudkan pengelolaan fasilitas publik yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
"Tak kalah pentingnya, RS Salman Hospital mengusung prinsip Hospitality, yaitu pelayanan yang mengutamakan kenyamanan pasien dan pengunjung," katanya.
Baca juga: Silaturahmi KBIHU Salman ITB, Dorong Pengumpulan Wakaf untuk Pembangunan RS Salman Hospital
Untuk proyek kompleks RS Salman Hospital, menurut Hari, telah diawali dengan pembangunan Masjid Salman Rasidi yang telah rampung sebelum Ramadhan tahun ini.
Masjid ini juga diperuntukkan bagi masyarakat umum terutama warga Soreang dan sekitarnya, disamping karyawan, pengunjung dan pasien RS Salman Hospital.
"Pembangunan masjid di awal mengikuti teladan Rasulullah Saw. Ketika beliau hijrah ke Madinah, bangunan pertama yang dibangun adalah masjid. Dari masjidlah pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat dimulai. dan dari Masjid Nabawilah Peradaban Islam bermula," katanya.
Setelah Masjid Salman Rasidi rampung, kata Hari, langkah berikutnya adalah mewujudkan RS Salman Hospital.
Bangunan rumah sakit ini direncanakan terdiri dari bangunan utama 4 lantai dengan 100 tempat tidur.
Baca juga: Dukung Program 1000 UMKM, Wakaf Salman Berdayakan Tiga Pelaku Usaha Lokal
Jumlah ini dapat dikembangkan ke depan sehingga menjadi gedung 6 lantai berkapasitas lebih dari 200 tempat tidur.
Karena itulah, untuk menggalan dukungan, masih bertepatan dengan momentum Hari Raya Idul Fitri, untuk merekatkan kembali tali silaturahmi antar alumni Masjid Salman ITB dari masa ke masa akan YPM Salman ITB lewat Wakaf Salman akan mengadakan Silaturahmi Idul Fitri secara virtual pada Sabtu, 5 Juni 2021 pukul 09.00-12.00 WIB.
Selain sebagai ajang temu kangen dan reuni antar aktivis Salman, Silaturahmi Idul Fitri kali ini diniatkan menjadi wadah kontribusi bagi dunia kesehatan Indonesia.
Karena itu, acara ini mengambil tema “Bakti Alumni untuk Negeri: Selangkah Menuju Groundbreaking RS Salman Hospital”.
Tema ini dipilih untuk menggalang dukungan segenap jamaah dan alumni aktivis Salman maupun ITB, bagi pendirian Kompleks RS Salman Hospital di Sekarwangi Soreang, Kabupaten Bandung.