Viral Ojol Beri Baju ODGJ
Salut! Driver Ojol di Bandung Ini Berikan Pakaiannya ke ODGJ yang Telanjang, Aksinya Dipuji Netizen
Sebuah video yang memperlihatkan pengemudi ojek online atau driver ojol memberikan pakaian ke ODGJ yang telanjang viral di media sosial.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video yang memperlihatkan pengemudi ojek online atau driver ojol memberikan pakaian ke ODGJ yang telanjang viral di media sosial.
Video tersebut satu di antaranya diunggah di akun Instagram @beritakotabandung.
Disebutkan, peristiwa dalam video itu terjadi di Taman Tegalega, Kota Bandung, Kamis (27/5/2021).
Dalam video yang direkam dari kejauhan terlihat driver ojol itu melepaskan celana yang dikenakannya.
Kemudian, ia memberikan celananya ke ODGJ yang tak berbusana tersebut.
Baca juga: Driver Ojol Berikan Pakainnya untuk ODGJ, Cuma Sisakan Celana Pendek, Netizen; Real Orang Kaya
ODGJ itu pun mengenakan celana yang diberikan.
Tak berhenti di situ, driver ojol itu kemudian membuka jaket dan membuka kaus yang dikenakannya.
Ia pun memberikan kausnya tersebut ke ODGJ.
Akhirnya, ODGJ itu lebih elok dipandang lantaran berpakaian lengkap.
"Video yang berhasil diabadikan oleh seorang pria di Taman Tegalega, Kota Bandung pada 27/5/21.
"Terlihat dalam video tersebut seorang akang ojol membuka dan memberikan pakaiannya kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tidak menggunakan pakaian sama sekali.
"Kepedulian beliau terhadap sesama patut kita apresiasi dan diacungkan jempol," tulis akun @beritakotabandung.
Sikap driver ojol itu dipuji banyak netizen atau warganet.
"Mantap bangga boga baturan siga kieu, sing ageng milik Mang Pedro," tulis @arie_mxkingbdg.
"Semoga dilancarkan rezekinya mang ojol," tulis @imaisr.
"The real orang kaya, semoga Allah bales rezekinya Kang Ojol," tulis @agungdungdung.
Kisah Driver Ojol Lainnya - Jadi Relawan Vaksin
Fadly Barjadi Kusuma (32), seorang pengemudi ojek online (driver ojol) turut menjadi relawan uji coba vaksin Covid-19.
Dia datang ke RS Pendidikan Unpad di Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
Fadly bersyukur karena lolos dan dipanggil sekitar pukul 10.00 WIB untuk menjalani uji coba vaksin.
"Alhamdulillah (lolos). Jadi dipanggil jam 10.00 saya mau vaksin. Saya baru tiba di RS Pendidikan Unpad," ujar pria yang tinggal di sebuah kontrakan di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung tersebut.
Malam sebelumnya, dia sudah dikabari via telepon untuk datang.
Dia juga diminta untuk datang membawa KTP dan surat.
Lalu pada Senin (10/8/2020), Fadly juga dipanggil ke RS Pendidikan Unpad.
Saat itu, dia menjalani swab test dan diberi penjelasan soal uji coba vaksin.
Fadly juga telah mendapatkan penjelasan mengenai efek samping vaksin.
Efek samping itu di antaranya adalah nyeri di bagian bekas disuntik, lalu bisa jadi mengalami demam.
Namun, katanya, nyeri karena disuntik ataupun demam setelah divaksin adalah hal biasa.
Dia mengaku melakukan uji coba vaksin untuk membantu pemerintah agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
"Yang penting ini demi kesehatan sendiri, supaya keluarga terlindungi dan membantu pemerintah untuk tes vaksin supaya pandemi Covid-19 segera berakhir," kata pria ber-KTP Kota Bandung ini.
Siapa sangka, setelah itu istrinya juga ikut mendaftar.
Fadly pun mengizinkan. Meski memang, awalnya istrinya sempat khawatir.
Namun, Fadly meyakinkan, vaksin itu berguna untuk melindungi kesehatan dirinya.
"Dengan divaksin sekarang, kalau nanti ada produksi massal vaksin Covid 19, kan enggak harus keluarkan biaya lagi," ujar Fadly.
Driver ojol tersebut juga diberi Rp 200 ribu sebagai kompensasi transportasi.
Nantinya, akan ada lima kali tahapan.
"Katanya sih sampai 5 kali. Hari ini yang pertama, katanya nanti dipanggil lagi," ujar Fadly.
Setelah vaksin selesai, dia bercerita, ternyata prosesnya tak lama.
Fadly datang sekitar pukul 10.00, lalu sudah keluar sekitar pukul 12.35 WIB.
Setelah disuntik vaksin, dia juga merasa baik-baik saja.
Dia sudah diberi tahu dokter, jika ada keluhan, nanti akan ada penanganan.
"Tapi katanya untuk anak muda, kecil kemungkinan ada kenaikan suhu tubuh (efek samping)," ujarnya.
Fadly juga mendapatkan dua berkas surat berisi daftar isian terkait kondisi yang dialami setelah disuntik.
Jika suhu tubuh mengalami peningkatan lebih dari 39 derajat, dia harus laporan.
"Harus laporan kalau alami peningkatan suhu tubuh sampai 39 derajat celcius. Ini di sini tertera efek samping ringan, sedang, dan berat. Setelah vaksin, nanti katanya 14 hari harus ke sini lagi," ujar dia.
Fadly mengakui, dia memang sempat takut mengenai efek samping dari vaksin.
Namun, lanjutnya, dia lebih takut jika dia tak bisa bekerja untuk menafkahi anak-istri.
Dia juga meminta agar warga lain tak takut divaksin.
"Saya kerja di luar. Pas saya pulang, saya tidak mau bawa virus sampai istri anak jadi korban. Motivasi besarnya buat masyarakat juga, setelah ini berhasil kan bermanfaat buat orang lain juga," ujarnya.
"Jangan takut divaksin. Kalau takut efek samping, perbanyak baca. Jangan terlalu percaya hal-hal lain. Kita harus waspada dengan Covid."
Perlu diketahui, pada Selasa (11/8/2020) telah dilaksanakan penyuntikan pertama untuk 19 relawan vaksin Covid-19.
Penyuntikan dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jalan Eyckman, Kota Bandung.
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kelapa BNPB, Doni Monardo serta rombongan lainnya bahkan turut menyaksikan penyuntikan tersebut.