Optimis Di Tengah Pandemi Covid-19, Pemuda Ini Sukses Jadi Peternak Milenial, Pernah Utang 2 Miliar

Pemuda ini sukses menjadi peternak milenial dan membangun banyak bisnis lainnya di usia 28 tahun

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Bayu Purnama, peternak milenial- Sukses menjadi peternak milenial dan membangun banyak bisnis lainnya di usia 28 tahun. 

“Ada banyak masalah yang saya hadapi ketika terjun ke lapangan. Salah satunya adalah banyaknya rantai pasok. Hal ini memutus keuntungan para peternak di desa. Artinya, cost yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan apa yang mereka terima. Cost yang ditekan membuat peternak harus mencari pakan seadanya. Hal ini akan berdampak pada kualitas daging ternak,” katanya.

Bayu  pun menuturkan, daging ternak yang tidak berkualitas akan berefek pada manusia yang memakannya seperti mengundang penyakit dan  memengaruhi perilakunya.

Baca juga: BPSDM Jabar Gelar Webinar Bertema Petani Milenial: Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia

Masalah lain yang harus Bayu hadapi adalah jaminan kualitas daging halal.

Pasalnya, peternakan berkaitan erat dengan kehalalan.

Peran penting peternak  tidak hanya sekedar menjual saja, tapi juga harus memastikan dan menjamin hewan ternaknya sehat, berkualitas, dan disembelih dengan cara halal.

Sehingga, daging yang sampai di meja makan itu bisa dikonsumsi dengan baik guna terwujud makanan halal dan thayyib (baik).

“Intinya, harus kita kontrol from farm to table,” ujar Bayu.

Berdirinya PT. Daya Desa Asasta

Masalah peternakan yang Bayu hadapi di lapangan tidak membuatnya pantang mundur untuk memberikan yang terbaik bagi desa.

Karena itu, PT. Daya Desa Asasta berusaha untuk fokus di bidang peternakan dan pemenuhan kebutuhan pangan.

Selain dengan cara mengontrol from farm to table, perusahaan ini juga memberdayakan masyarakat lokal dengan memberikan binaan tentang cara beternak yang baik kepada para mitra. 

Baca juga: Dukung Program Pembudidaya Ikan Milenial, Agro Jabar Siap Serap Hasil 55 Petani Milenial

Hingga saat ini, mitra binaan PT. Daya Desa Asasta sudah menjangkau Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Kami membina sekitar 45 mitra peternak sapi, 17 mitra peternak ayam dan 25 mitra peternak lele organik. Perusahaan ini juga punya 35 karyawan di level manajemen,” ujarnya.

Selain itu, Bayu terus mengembangkan banyak bisnis lainnya di samping peternakan.

Ia tengah menggarap bisnis F&B bernama Katuang, perkebunan sawit, dan media.

“Intinya, saya ingin menyemarakkan kalau beternak itu keren, lho. Buktinya, saya bisa keluar dari jeratan utang hingga lunas pada 2019, kemudian  banyak membangun bisnis  setelah 1 tahun beternak sapi,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved