Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah Perbulan, Ini Program Magang Bagi Petani Milenial Ternak Puyuh

Program magang menjadi syarat utama yang harus dipenuhi petani milenial ternak puyuh

istimewa
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengirim delapan petani milenial ternak puyuh untuk magang di Slamet Quail Farm (SQF) di Kabupaten Sukabumi. 

Masing-masing kelompok mandiri sebanyak 24 orang dan sisanya 36 orang merupakan petani intensif budaya ikan milenial.

Dari 60 petani budidaya ikan tersebut masing-masing berbeda komoditas budidayanya yaitu lele, nila dan udang sesuai dengan permintaan offtaker.

Untuk kelompok petani intensif, kata Herman, DKP telah menyiapkan lahan di empat lokasi yang dekat dengan kantor cabang DKP di kabupaten/kota. Untuk nila ditempatkan di Ciherang (Cianjur) dan Wanayasa (Purwakarta).

Sementara lele di Cijengkol (Subang), serta udang di Cibalong (Garut).

"Mereka ditempatkan di lahan milik kami yang tidak terpakai.

Mereka akan diberikan masing-masing empat sampai enam bioflok (kolam yang menggunakan terpal) dengan diameter 4 meter," kata Herman.

Namun untuk petani udang, perlakuannya berbeda dengan petani nila dan lele.

Mereka tidak diberikan fasilitas kolam biofolk, melainkan lahan tambak udang di Cibalong.

Baca juga: 6.000 Milenial Sudah Daftar Program 5.000 Petani Milenial Jawa Barat, Syarat Lolos Harus Seperti Ini

"Dari 36 petani intensif, lima orang di antaranya petani udang," kata Herman.

Menurut Herman, para petani milenial tersebut akan dibina dan diberikan kesempatan mengembangkan usahanya dengan durasi satu tahun.

Diharapkan mereka bisa berkembang dan mandiri usai menjalani program tersebut.

"Kalau berhasil, mereka pasti memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha mereka di tempat lain, tidak terus-terusan di sini. Kalau terus di sini berarti mereka tidak berkembang, " kata dia.

Herman menambahkan, untuk petani mandiri tambahan aset yang mereka peroleh dari pinjaman bank bjb akan menjadi hal milik mereka, sedangkan untuk petani intensif aset yang mereka bangun akan dikembalikan pada DKP selalu pihak yang meminjamkan lahan.

"Kami berharap mereka berhasil karena dalam satu tahun mereka dapat menghasilkan hingga empat kali siklus atau panen seperti lele dalam dua sampai tiga bulan bisa dipanen, nila dan udang tiga kali siklus panen atau tiga siklus," ucapnya.

Hingga saat ini milenial yang meminati tanaman pangan ada 1.010 orang.

Sementara hortikultura 951 orang.

Baca juga: Tanah Luas, Peluang Petani Milenial Kembangkan Usaha di Kabupaten Bandung Terbuka Lebar

Saat ini ada dalam posisi evaluasi akhir atau wawancara sampai tanggal 10 April 2021 nanti.

Program Petani Milenial Juara diharapkan bisa menahan laju urbanisasi.

Dengan prinsip tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia, diharapkan bisa memberikan kesempatan kerja pada anak muda korban PHK di masa pandemi.

Selain itu memberi tantangan bagi mereka yang baru lulus dari perguruan tinggi untuk turut berkontribusi memajukan perekonomian desa.

Peserta Petani Milenial diharapkan melanjutkan proses regenerasi petani sekaligus mengubah wajah pertanian Jawa Barat menjadi yang lebih modern, mandiri, produktif, dan berkelanjutan.

Selain perikanan, program ini juga mencakup bidang peternakan, perikanan, dan perkebunan.

Komitmen Bank bjb membantu Pemda Provinsi Jabar tak perlu diragukan lagi.

Selain membantu menyukseskan program Petani Milenial Juara, Bank bjb juga terus mendorong kultur pembayaran digital di masyarakat.

Diharapkan ini dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui digitalisasi perbankan dengan menggunakan big data untuk menyusun strategi pengembangan produk dan layanan digital.

Salah satunya adalah mendorong digitalisasi penerimaan pajak pemerintah daerah melalui teknologi Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved