Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah Perbulan, Ini Program Magang Bagi Petani Milenial Ternak Puyuh
Program magang menjadi syarat utama yang harus dipenuhi petani milenial ternak puyuh
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
Sebelumnya, Pemerintah DaerahProvinsi Jawa Barat telah meluncurkan program Petani Milenial pada Maret 2021.
Selain untuk regenerasi, program inipun dilakukan untuk meningkatkan produktivitas generasi muda dari sektor tersebut.
Salah satunya dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Provinsi Jawa Barat dengan menyiapkan pembudidaya ikan milenial (PIM).
Setiap petani milenial yang dibina diproyeksikan meraup untung setidaknya Rp 4,42 juta per bulan.
Kepala Diskanla Jawa Barat Hermansyah mengatakan pihaknya telah menyeleksi 82 PIM yang sesuai dengan persyaratan yakni berusia 19-39, lulusan SMK perikanan atau mengenal inovasi teknologi bidang perikanan, serta memiliki pengalaman sebagai pembudidaya ikan atau generasi keturunan pembudidaya ikan.
Baca juga: Program Petani Milenial, Pembudidaya Lele di Jabar Diproyeksikan Meraup Rp 4,4 Juta Per Bulan
Sebelumnya ada ratusan pendaftar.
Dari jumlah tersebut, terdapat 44 PIM yang sudah memiliki lahan sendiri, sedangkan 38 lainnya tidak memiliki lahan (petani intensif) sehingga akan ditempatkan di sejumlah aset Diskanla Jawa Barat.
"Kami memastikan sudah menentukan komoditas yang akan dibudidayakan yakni ikan lele, nila, dan udang," katanya di Gedung Sate, Rabu (14/4).
Bagi yang memiliki lahan sendiri, menurutnya, akan memeroleh suntikan dana Rp 50 juta per orang yang bersumber dari KUR bank bjb.
Bagi pembudidaya ikan lele, modal kerja tersebut akan digunakan untuk pembuatan tiga kolam bioflok berdiameter 4 meter serta pengadaan 20 ribu benih, sedangkan bagi pembudidaya nila akan digunakan untuk membuat lima kolam bioflok berdiamater 4 meter serta 10 ribu benih.
Sedangkan untuk kelompok petani intensif, pihaknya telah menyiapkan lahan di empat lokasi seperti di Cijengkol, Kabupaten Subang (budidaya lele), dan Ciherang, Kabupaten Cianjur (nila). Mereka akan diberikan masing-masing empat sampai enam bioflok.
Menurut Hermansyah, metode kolam bioflok dipilih karena bisa meminimalisasi pakan yang harus disediakan.
Baca juga: Kemenaker akan Bangun BLK Sektor Pertanian di Kabupaten Subang, Petani Milenial Harus Siap
Jika berhasil, masing-masing PIM diproyeksikan mendapat penghasilan Rp 5,62 juta per bulan untuk budidaya lele.
Menurutnya, budidaya lele akan panen setiap dua bulan sekali.
"Dalam setiap panen, dari jumlah benih itu setiap petani akan memeroleh laba Rp 11,25 juta. Adapun untuk budidaya nila, akan panen setiap empat bulan sekali. Dalam sekali panen nila, para petani muda ini diproyeksikan mendapat laba Rp 17,69 juta. Jadi setiap bulannya Rp 4,42 juta per bulan," ucapnya.