Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah Perbulan, Ini Program Magang Bagi Petani Milenial Ternak Puyuh

Program magang menjadi syarat utama yang harus dipenuhi petani milenial ternak puyuh

istimewa
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengirim delapan petani milenial ternak puyuh untuk magang di Slamet Quail Farm (SQF) di Kabupaten Sukabumi. 

Sedangkan untuk budidaya udang, lanjut Hermansyah, pihaknya menyiapkan lahan di Cibalong, Kabupaten Garut bagi enam PIM.

Di atas lahan milik Diskanla Jawa Barat itu, kelompok tani tersebut akan memanfaatkan tambak seluas 1.300 m2 yang akan diisi 270 ribu benih udang.

Jika berhasil, masing-masing pembudidaya udang milenial ini diproyeksikan meraup untung Rp 7,1 juta per bulan. 

Agar target itu tercapai, Diskanla Jawa Barat mendampingi PIM sejak awal, mulai dari pembekalan terkait analisa kelayakan dan penyusunan rencana kerja, pengenalan teknologi, hingga teknik pengemasan dan pemasaran.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan dan evaluasi langsung ke setiap PIM.

Lebih lanjut Hermansyah mengatakan saat ini masing-masing PIM sudah memulai aktivitasnya.

Bulan April ini masih tahap pengadaan sarana.

Baca juga: Program Petani Milenial, Komoditas Ini Menjajikan Disaat Pandemi Covid-19, Penjualan Online Naik

Untuk budidaya lele, dia memproyeksikan sudah bisa dipanen pada Juni, sedangkan untuk nila dan udang pada Agustus mendatang. 

Sebelumnya juga, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat bersiap mengawali program Petani Milenial Juara yang akan diluncurkan Gubernur Ridwan Kamil di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3).  

Sebanyak 60 orang yang lolos budidaya ikan milenial akan mendapatkan sejumlah peluang usaha yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jabar mulai dari penyediaan lahan, bantuan modal dari bank bjb, serta kepastian pemasaran dari offtaker yang siap membeli hasil panen petani milenial.

Kepala DKP Jabar Hermansyah mengatakan, ke-60 petani ikan milenial tersebut berasal dari ratusan pendaftar budidaya ikan milenial dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam budidaya ikan.

"Kami menyaring mereka mulai dari minat, pendidikan, dan juga pengalaman mereka dalam bidang budidaya ikan. Selain itu juga mereka harus menjalani pengecekan dari BI checking. Soalnya ada kaitannya dengan peminjaman modal dari BJB jangan sampai menambah risiko beban finansial calon petani milenial yang bersangkutan," ujar Herman di Bandung, Jumat (26/3).

Herman menjelaskan, dari 60 petani milenial yang terpilih terdiri dari dua kelompok.

Pertama, mereka yang mandiri atau yang sudah memiliki lahan sendiri.

Baca juga: Tanah Luas, Peluang Petani Milenial Kembangkan Usaha di Kabupaten Bandung Terbuka Lebar

Kedua, kelompok intensif yang tidak memiliki lahan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved