Kronologis Satu Kampung di Lock Down, Penyebab Masih Simpang Siur, Ada Dugaan Dari Tempat Wisata
Puluhan warga Kampung Hegarmanah Kabupaten Garut terkonfirmasi positif Covid-19, akibatnya kampung tersebut terpaksa harus lock down
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sebanyak 37 warga Kampung Hegarmanah Desa Hegarmanah Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut terkonfirmasi positif Covid-19, akibatnya kampung tersebut terpaksa harus lock down, Jumat (21/5/2021).
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita mengatakan dari ke 37 orang yang terkonfirmasi positif dua diantaranya dirawat di RSUD Guntur dan RS Nurhayati karena memiliki gejala serius sisanya diisolasi di gor desa.
"Di Bungbulang itu satu kampung, ada dua orang yang dirawat dan diisolasi di RSUD dr Slamet Garut sisanya diisolasi di gor desa," ungkapnya saat dihubungi.
Baca juga: Hanya Karena Warga Menjenguk Pasien Covid-19, Satu Kampung di Lock Down
Yeni mengatakan awal mula satu kampung terpapar Covid-19 yaitu bermula dari warga yang bekerja di Bandung dan positif Covid-19 kemudian diisolasi di Bandung.
"Setelah sembuh dan dinyatakan negatif dia pulanglah ke kampungnya di Bungbulang Garut, lalu ia kembali lagi ke Bandung," ungkapnya
Setelah kembali ke Bandung menurut Yeni kedua orangtuanya alami sakit dan warga sekampungnya datang menengok keduanya.
"Kedua orangtuanya sakit dan banyak ditengok oleh warga kampungnya lalu dinyatakan Covid, saat ini kampungnya sudah di lock down," ucapnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan pihaknya tidak yakin bahwa penyebabnya berasal dari dua orangtua anak yang sakit parah, menurutnya ada faktor lain yang menyebabkan satu kampung tersebut terpapar Covid-19 yakni
adanya tempat wisata pemandian yang pernah dimasuki oleh orang yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Puluhan Warga di Daerah Ini Positif Covid-19, Satu Kampung Lock Down
"Kami tidak tahu dari anak itu atau bukan, disana juga kan ada tempat wisata pemandian ada juga yang dari positif-positif itu mereka pernah berkujung kesana," ungkapnya.
Leli mengatakan saat ini pihaknya tidak melakukan tracing terhadap anak dari orangtuanya yang positif di Kampung Hegarmanah yang sudah kembali ke Bandung, ia menyebutkan saat ini pihaknya tengah kesulitan mengetahui asal muasal virus Covid-19
bisa masuk ke perkampungan yang menyebabkan satu kampung lock down.
"Ini penyebabnya dari mana kita belum bisa pastikan, bisa saja dari kontak di pasar tempat wisata dan tempat lainnya," ucapnya.
Saat ini menurut Leli warga Kampung Hegarmanah akan dilakukan pengetesan secara acak dan kepada warga yang kontak erat dengan pasien yang positif Covid-19, seluruh warga yang terkonfirmasi positif saat ini berada d Gor desa dengan status tanpa gejala.
"Semua tanpa gejala kecuali dua orang yang saat ini tengah di rawat di RSUD, nanti kita akan lakukan pengetesan lagi secara acak dan kontak erat," ucapnya
Leli mengatakan pihaknya sudah sudah memprediksi adanya lonjakan kasus Covid-19 dua minggu pasca lebaran.
Baca juga: JUAL BELI VAKSIN COVID-19 di Rutan Kelas I Medan, Pelakunya Seorang Dokter, Polda Sumut Turun Tangan
"Kita siaga terus, kita juga sudah menyiakan jika rumah sakit penuh dan puskesmas harus menyediakan tempat isolasi, kita sudah siap," ungkapnya.