Mantan Wakil Bupati Bandung Siap Maju Jadi Ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat
Mantan wakil bupati Bandung yang juga mantan ketua PAN Kota Bandung, Deden Rukman Rumaji, siap maju dalam pemilihan ketua DPW Partai Ummat Jabar.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mantan wakil bupati Bandung yang juga mantan ketua PAN Kota Bandung, Deden Rukman Rumaji, menyatakan diri siap maju dalam pemilihan ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat.
Deden mengaku sejak awal sudah mendukung kehadiran Partai Ummat bentukan Amien Rais.
Ia bahkan mengklaim menjadi orang pertama yang menemui Amien Rais.
Baca juga: DPW Partai Ummat Jawa Barat Masih Mencari Calon Pengurus, Baru Terisi Tiga Pucuk Pimpinan
"Saya membentuk Komite Jaringan Ummat Jawa Barat. Jadi, kelompok saya ini mungkin yang pertama datang ke Pak Amien Rais di Jakarta 15 Agustus 2020. Waktu itu Partai Ummat belum digulirkan oleh Pak Amien Rais," ujar Deden saat ditemui di Jalan Wastukancana, Selasa (4/5/2021).
Deden secara terbuka menyatakan siap ikut berjuang bersama Amien Rais di Partai Ummat yang baru mendeklarasikan secara nasional pada 1 Oktober 2020.
"Saya katakan, selaku fans Pak Amien dari zaman reformasi 98 siap ikut beliau lagi di partai yang akan didirikan," katanya.
Saat ini, kata dia, sudah ada person in charge (PIC) atau komite yang dipersiapkan untuk pemilihan ketua DPW Partai Ummat setiap provinsi, termasuk Jawa Barat.
Deden selaku politisi senior di Jawa Barat merasa pantas untuk mengisi jabatan tersebut.
Ia pun mengaku siap bersaing dengan sejumlah nama dari kalangan akademisi dan politisi lain seperti Prof Samsi Uwes, Prof Benyamin Haris, Prof Yani Safei, dan Dr Daniel mantan direktur RS Muhammdiyah, Uum Syarif Usman serta Rijal Fadilah mantan DPRD Jabar.
"Jadi, ada 7 calon ketua DPW, dalam proses rekrutmen saya melihat penentuannya memang belum transparan, jadi saya memohon kepada Pak Amien Rais agar proses pengangkatan ketua DPW Partai Ummat Jabar di laksanakan melalui proses fit n proper test," ucapnya.
Menurut dia, ketua DPW sebaiknya tidak dipilih berdasarkan ketokohan saja.
Tapi, kriterianya harus jelas agar lahir ketua kompeten memimpin Partai Ummat.
"Kalau hasil fit and proper test saya tidak layak, saya terima tapi prosesnya dilaksanakan dulu, jangan asal angkat orang. Saya punya pengalaman pernah kalah dan pernah menang, insyaallah tidak akan kalah lagi," katanya. (*)