Mudik Lebaran 2021
Boleh Mudik Tapi Sebenarnya Tidak, Polisi Revisi Omongan 'Mudik Sebelum Tanggal 6 Diperlancar'
Pernyataan polisi yang sebelumnya mempersilahkan warga mudik sebelum tanggal 6 Mei 2021 dan akan memperlancar pejalanan rupanya direvisi.
Wiku meminta kepala daerah menegakkan aturan pemerintah dalam penanganan Covid-19 selama bulan suci Ramadan dan perayaan Idulfitri. Sebelum 6 Mei, aturan yang berlaku ialah Surat Edaran Satgas Covid-19 No. 12 Tahun 2021.
Aturan itu memuat tentang prasyarat yang harus dipenuhi para pelaku perjalanan dalam negeri sebelum 6 Mei 2021.
Baca juga: Mendadak Jadi Miliarder di Indramayu, Kusminih Tersenyum: Enggak Nyangka Banget Apalagi Mau Lebaran
Baca juga: Ibu Kota Baru Indonesia di Luar Ring of Fire dan Minim Ancaman Gempa Bumi, Emil Salim Ingatkan Ini

"Saya minta kepada seluruh pemerintah daerah untuk menegakkan surat edaran satgas ini dengan tegas di lapangan. Agar tidak terjadi penularan karena peningkatan mobilitas penduduk, yang akan menimbulkan kerumunan," katanya.
Kekhawatiran akan adanya masyarakat yang curi start mudik terlihat dari peningkatan jumlah penumpang di sejumlah PO bus.
PO Pahala Kencana Ciputat, Tangerang Selatan, mengakui adanya peningkatan jumlah penumpang seminggu terakhir, namun kenaikan jumlah penumpang ini dianggap belum bisa menutupi kerugian perusahaan.
"Jujur, meski ada peningkatan penumpang sekitar 20 persen yang berangkat ke luar kota, hitungannya tetap minim karena tidak bisa menutupi kerugian kami," kata agen tiket PO Pahala Kencana Ciputat, Aril.
Aril menambahkan PO bus tak berani memberlakuan skema kapasitas penuh pada armada busnya. Sebab, meski belum ada penyekatan di sejumlah rute yang ditempuh, PO Pahala Kencana ingin operasional bisnisnya tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Saat ini yang berangkat kita batasi 50 persen penumpang saja. Kami enggak berani angkut penuh, khawatir ada sidak di jalan atau petugas Satgas yang inspeksi, makanya kita berlakukan ongkos dobel dari biasanya," ujar Aril.
Aril menambahkan, ia bersama rekan seprofesi dan para sopir masih berputar otak untuk menyiasati larangan mudik. Ia sudah berharap apabila mudik dibolehkan, dampaknya akan terasa baginya dan sopir-sopir yang bekerja di PO bus itu.
"Andai kata mudik boleh, kami bersyukur banget karena kan sudah setahun ini kita tekor. Apa mau dikata sudah dilarang mudiknya, jadi kita pesimistis bisa dapat THR. Sopir sudah mengeluh karena pendapatan turun, ditambah peremajaan bus yang harus rutin," kata Aril. (Tribun Network/Igman Ibrahim/Tafik Ismail/Fandi Permana/sam)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curi Start Mudik Bakal Dikarantina 5 Hari, Lokasinya Ditentukan Pemerintah