Seniman Kuningan Sulap Suku Cadang Bekas Jadi Patung Bernilai Seni, Dibandrol Harga Jutaan
Seorang seniman Kuningan mengubah suku cadang bekas menjadi patung bernilai seni yang harganya hingga jutaan
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN – Sejumlah patung besi berbahan dari besi dan suku cadang bekas mendapat pasar istimewa di kalangan masyarakat luas.
Hal itu seperti yang dilakukan Deny, warga Kelurahan Cipari,Kecamatan Cigugur, Kuningan Jawa Barat yang tekun menjalani bisni pembuatan patung tersebut.
“Usaha ini sudah lama di tekuni sebagai mata pencaharian buat memenuhui kebutuhan keluarga,” ungkap Deny saat di temui di lapak produksinya berada di Jalan Gunung keeling – Cipari, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Dilirik Artis, Produk Lokal Karya Milenial Bandung Ini Siap Ramaikan Dunia Fesyen Tanah Air,
Deny mengatakan, untuk patung ukuran besar dengan tinggi sekitar kurang dari dua meter dan memiliki bobot sekitar 1.5 kintal.

“Patung ini di harga jual itu mencapai Rp 7 juta. Patokan harga jual di sesuaikan dengan bahan baku dan pola patung akan di bangun sebelumnya,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, patokan harga bisa lebih mahal itu ditentukan dengan tingkat keseulitan dalam membuat patung.
Baca juga: Daerahnya Akan Dibangun Proyek Bernilai Triliunan, PLT Camat Ini Mengaku Belum Dapat Informasi
“Misal kita ambil tokoh sosok dalam pembuatan patung ini mirip pasukan perang jaman mesir. Nah, saat pembuatan itulah yang bikin harga naik dan mahala,” katanya.
Terlebih kata Deny, bahan baku saat pembuatan patung tidak lain merupakan barang bekas yang di dapat dari pronggolan atau bengkel kendaraan.

“Iya,untuk bahan baku pembuatan patung. Beli spare part bekas dari pronggolan atau bengkel motor dan mobil,” ujarnya.
Baca juga: Begini Cara Kelola THR Saat Ramadan Supaya Nggak Langsung Ludes
Dalam setiap pembuatan satu unit patung, Deny mengaku tidak memiliki batasan waktu tertentu.
Pasalnya, pembuatan patung ini masuk dalam kesenian yang mesti di dukung dengan ketenangan dan kepribadian yang sungguh – sungguh.
“Jika lagi mud, pembuatan patung besar ini bisa kurang dari satu bulan. Namun tindakan itu jarang –jarang di lakukan, sebab tidak memikirkan pada pembuatannya saja. Melainkan harus memikirkan pengadaan bahan baku juga,” ujarnya.