Lebih dari 60 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Pulau Adonara Flores Timur
Bupati Flores Timur Anton Hadjon dan Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli, pun ikut menguburkan 37 korban meninggal dunia akibat banjir bandang
TRIBUNJABAR.ID- Puluhan orang meninggal dunia akibat banjir bandang menerjang Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021) subuh.
Bupati Flores Timur Anton Hadjon dan Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli, pun ikut menguburkan 37 korban meninggal dunia. Menurut Agus, total korban meninggal dunia akibat banjir bandang itu mencapai 62 orang.
"Saya baru pulang dari lokasi pukul 04.00 Wita dini hari tadi. Di Desa Nelelamadike total meninggal dunia 56 orang, baru dikuburkan. Saya dan Pak Bupati ikut penguburan 37 orang dan 19 yang lain digali untuk dicari dalam timbunan pagi ini," kata Wabup Flotim.
"Total korban di Desa Nelelalamadike, Kecamatan Ileboleng ada 56 orang di Waiwerang dan Waiburak, Kecamatan Adonara Timur 6 orang. Saat ini lagi, pencarian di Desa Oyangbaran, Kecamatan Wotanulumado 3 orang dan Waiwerang 1 orang," kata Agus melalui pesan WhatsAppnya, Senin (5/4/2021).
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang akibat bibit Siklon Seroja terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Bencana tersebut bahkan mengakibatkan tanah longsor dan ratusan orang tertimbun akibat longsoran.

Baca juga: Enam Rumah di Cugenang Cianjur Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai 200 Juta
Baca juga: Tanah Longsor dan Banjir di Pulau Adonara Flores Timur, Puluhan Orang Meninggal Dunia
Sementara puluhan orang dilaporkan meninggal dunia. Banjir bandang yang terjadi ini tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado yang menimbulkan puluhan korban jiwa dan banyak tertimbun
Berikut ini fakta Terkait Banjir Bandang di Adonara, Flores Timur :
1. Akibat Bibit Siklon 99S atau Seroja
Penyebab terjadinya bencana besar di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bibit siklon tropis 99S di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.
Diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021). Siklon tropis 99S ini diberi nama "Seroja" oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.
"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Minggu (4/4/2021).
Baca juga: Tim SAR Gabungan Akan Perluas Area Pencarian Korban Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu
Baca juga: Kepala BNPB Tinjau Lokasi Banjir Bandang dan Longsor di Pulau Adonara Flores Timur
2. Rumah Tertimbun Longsor
Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli, mengatakan ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.
Ia mengatakan, dari laporan Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang, longsor itu mengakibatkan puluhan warga meninggal dunia. Selain nyawa manusia, puluhan rumah juga tertimbun longsor.
3. Sulit Evakuasi, Turunkan Alat Berat