Lebih dari 60 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Pulau Adonara Flores Timur
Bupati Flores Timur Anton Hadjon dan Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli, pun ikut menguburkan 37 korban meninggal dunia akibat banjir bandang
Agus Payong Boli juga mengatakan sulit untuk mengevakuasi ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng.
"Info terbaru dari Kades Nele Lamadike, bahwa puluhan warga tewas. Jenazah yang sudah dievakuasi sudah belasan. Yang lainnya masih dalam proses evakuasi," ujarnya.
"Sekarang kami sedang koordinasikan dengan PT Bumi Indah dan CMK untuk segera turunkan alat berat berupa exavator untuk mencari korban. Ada korban meninggal yang ditemukan di Desa Nobo, karena terseret banjir," katanya.
Baca juga: Empat WNI yang Sempat Jadi Sandera Abu Sayyaf Dipulangkan ke Keluarga
Baca juga: 3 Gempa Bumi Guncang Maluku Barat Daya dan Maluku Tengah Dini Hari hingga Pagi Ini, Begini Kata BMKG
4. Semua Akses Terputus
Camat Adonara Timur, Damianus Wuran, mengatakan kondisi saat ini memang belum bisa melaporkan secara data riil, karena semua akses jalan lumpuh total.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur untuk segera mengambil langkah darurat.
“Kami kesulitan sekali akses jalan, listrik dan jaringan telpon juga terganggu semua. Saya sedang koordinasikan dengan sejumlah Masjid untuk dijadikan tempat pengungsian menampung warga yang rumahnya diterjang banjir,” ujarnya.
Pohon-pohon besar tumbang dan menutup akses jalan warga. Jalur jalan yang menghubungkan wilayah Koli, Kecamatan Adonara dan Mangaaleng dilaporkan tertutup karena tertimbun longsoran dan pohon tumbang.
Bahkan sejumlah jembatan yang menghubungkan akses dari satu kecamatan ke kecamatan lain juga dilaporkan putus.
5. Korban di Pengungsian
Informasi ratusan warga yang rumahnya berada di bantaran sungai Rian Muko mengungsi sementara di gedung sekolah 1 MAN Waiwerang. Kini warga mengungsi di sejumlah titik fasilitas umum di wilayah itu sedang membutuhkan bantuan.
"Semua warga hanya pakai pakaian di badan, makanan juga belum ada. Mohon bantuannya," ujar sumber Pos Kupang yang berada di lokasi.
Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran, mengungkapkan kondisi di tempat pengungsian sangat memprihatinkan.
“Saya lagi di lokasi. Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Kami membutuhkan bantuan tenda, makanan, pakaian tenaga medis dan obat-obatan serta logistik lainnya. Untuk nyebrang ke Puskesmas Waiwerang, kita kesulitan karena jembatan putus," ujar Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran kepada wartawan, Minggu 4 April 2021
6. Puluhan Orang Meninggal Dunia