Banjir Bandang di Sumedang
Cerita Dahsyatnya Banjir Bandang yang Melanda Citengah Sumedang, Mobil Sampai Terseret Derasnya Air
Warga menceritakan dahsyatnya banjir bandang yang menerjang Citengah, Sumedang.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sejumlah warga menyaksikan dahsyatnya banjir bandang yang menerjang Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Kamis (25/3/2021) sore.
Bukti dahsyatnya banjir tersebut menyebabkan 4 orang terbawa arus, bahkan satu orang di antaranya meninggal dunia, satu dirawat di RSUD Sumedang, dan dua orang berhasil menyelamatkan diri.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, banjir itu juga menyebabkan 5 unit rumah rusak dan 21 jiwa terdampak, serta satu tempat penggergajian kayu dan puluhan hektare sawah terendam.
Baca juga: Virus Ikatan Cinta Sampai ke Kampung Adat, Ridwan Kamil Ungkap Bukti Penggemar Andin dan Al
Baca juga: Kilas Balik Gempa Bumi dan Tsunami Aceh, Sambil Gendong Anak, Nazariah Lihat Ibunya Terseret Air
"Awalnya dari pukul 14.00 WIB hujan besar disertai angin, tadinya biasa-biasa. Tapi pas mulai pukul 15.30 WIB mulai banjir besar," ujar warga setempat Heru Sukandar (42) saat ditemui di Citengah, Jumat (26/3/2021).
Menurut Heru, rata-rata rumah milik warga setempat terdampak karena air masuk ke dalam rumah hingga merendam alat-alat rumah tangga.
"Air naik sekitar setengah meter di dalam rumah, sehingga perabotan rumah terendam," katanya.
Selain itu, kata dia, sejumlah kendaraan seperti mobil dan motor turut terseret banjir bandang hingga beberapa meter dari titik awal.
"Di sini ada tiga rumah (terendam), mobil sama perabotan terseret dan terendam. Terus ada satu warga yang meninggal, tapi sudah ditemukan di pinggir sawah" kata Heru.
Menurutnya, korban bernama Mamat Rohmat itu saat kejadian banjir bandang sedang bekerja di belakang Desa Citengah, kemudian terbawa arus banjir saat air sedang deras-derasnya.
Sebetulnya, kata dia, banjir di wilayah tersebut dalam waktu satu bulan ini sudah dua kali terjadi, tetapi tidak separah dan sebesar yang terakhir ini.
"Kalau yang terakhir ini aliran airnya besar," ucapnya.
Warga lainnya Iat Supriatna (25) juga mengetahui betul bahwa banjir bandang tersebut sangat besar hingga menyebabkan mertuanya bernama Mamat Rohmat hanyut hingga ditemukan meninggal dunia.
"Memang banjir sekarang yang paling besar," katanya.
Hal senada dikatakan Ade (33) yang merupakan anak korban selamat bernama Soleh (53).