Gempa Bumi

Kilas Balik Gempa Bumi dan Tsunami Aceh, Sambil Gendong Anak, Nazariah Lihat Ibunya Terseret Air

Kabar ditemukannya polisi yang hilang saat gempa dan tsunami Aceh mengingat kembali pada kisah warga lainya seperti Nazariah yang kehilangan ibunya

Editor: Siti Fatimah
Tribunnews.com
Tsunami Aceh 2004, salah satu bencana gempa bumi terbesar di sejak tahun 1900 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabar tentang Ajun Brigadir Polisi (Abrib) Bharaka Zainal Abidin alias Asep yang dinyatakan hilang saat gempa bumi dan tsunami di Aceh, 2004 silam mengingatkan publik kepada peristiwa besar tersebut.

Peristiwa gempa bumi yang diikuti dengan kejadian tsunami tersebut terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004.

Gempa dangkal dengan kekuatan 9,3 SR terjadi di dasar Samudera Hindia sekitar pukul 07.59 WIB tak lama langsung memicu tsunami dahsyat dengan ketinggian 30 meter dan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam.

Baca juga: Pernah Terjadi Gempa 6 Magnitudo, Daerah Di Jawa Barat Ini Perlu Perlu Kewaspadaan Bersama

Tsunami ini menghancurkan pemukiman dan meluluhlantakkan pesisir Aceh dalam waktu sekejap.

Selain kisah Zainal Abidin alias Asep, banyak sekali kisah pilu yang dialami oleh warga Aceh.

Seperti yang dialami oleh Nazariah warga Desa Jamboe Timur, Kemukiman Meuraksa, Kecamatan Blang Mangat, kota Lhok Seumawe

Nazariah menceritakan kejadian di hari itu.

Baca juga: Pantai Pangandaran Antisipatif Terjadinya Gempa Bumi dan Tsunami, BPBD Pasang Plang Jalur Evakuasi

Saat tsunami, Nazariah berusia 23 tahun.

Pagi itu ia merasakan gempa mengguncang rumahnya dan mendengar seruan orang jika air laut naik ke darat.

Sambil menggendong anaknya yang berusia 3 tahun, ia dan ibunya berlari menyelamatkan diri.

Setelah 200 meter berlari, gelombang setinggi rumah mengejar dan menyapu kakinya hingga ia terjatuh.

Ia berhasil menyelamatkan diri dan anaknya yang ada dalam gendongan.

Namun tidak sang ibu. Nazariah hanya bisa melihat ibunya terseret air beberapa meter di belakangnya dan menghilang di dalam air.

Baca juga: Waspada, Ada Potensi Gempa Bumi di Karawang, Pernah Mengguncang Hingga Terasa VI MMI

Nazariah merupakan satu dari ratusan ribu korban gempa bumi dan tsunami Aceh 2004.

Tercatat, sekitar 170.000 orang meninggal dunia dan puluhan ribu bangunan hancur setelah terhempas gelombang tsunami. Hal yang sama juga dialami Maisara (48).

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved