Pemuda di Karawang Tewas Bersimbah Darah, Dada Kiri Ditembus Peluru Dari Senjata Rakitan
Seorang pemuda ditemukan tewas bersimbah darah di Karawang dengan dada ditembus peluru yang berasal dari senjata rakitan
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG- Diduga karena depresi, seorang pemuda usia 20 tahun nekat menembak dirinya sendiri dengan menggunakan senjata rakitan.
Peristwa penembakan tersebut terjadi di Dongkal, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang bunuh diri dengan melubangi dadanya dengan senjata rakitan.
Baca juga: Foto Calon Miliarder di 3 Desa di Indramayu, Dapat Ganti Rugi Proyek Minyak, Ini Uang yang Didapat
Baca juga: Ezra Walian ke Persib, Ingin Cetak Gol Sebanyak-banyaknya dan Juara Bersama Maung Bandung
Kejadian ini juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, korban menembak dirinya sendiri di rumah kakeknya yang beralamat di Desa Cibadak, Kecamatan Rawamerta.
Oliestha menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh kakeknya Senin (15/3/2021) sekitar Pukul 18.30.
Baca juga: Pelatih Persib Berubah Pikiran, Ingin Seleksi Pemain Asia di Piala Menpora, Siapa yang Didatangkan?
Baca juga: Yang Dinanti-nanti Bobotoh Persib Akhirnya Tiba di Indonesia, Tak Sabar Berlatih dengan Bang Haji Cs
Kakek korban segera memberitahu ayah D.
"D yang bersimbah darah segera dibawa ke ruang tengah," kata Oliestha kepada Tribun Jabar, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Ini 3 Calon Desa Miliarder di Indramayu, Kena Proyek Petrochemical Complex, Ganti Rugi Segera Cair
Baca juga: Ratusan Jenazah di Cikadut Dipindahkan karena Negatif Corona, MUI: Baiknya Dipindah Setelah 2 Tahun
D diduga melakukan bunuh diri menggunakan senjata rakitan dengan menembakan di dada sebelah kiri dari jarak dekat.
"Belum diketahui alasan korban bunuh diri. Tetapi menurut informasi keluarga, korban kerap depresi dan emosinya tidak stabil," katanya.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Masih Terjadi, Jadi Peluang Besar Bagi Para Konten Kreator
Baca juga: Hasil Liga Champions, Manchester City Lolos ke Delapan Besar, Singkirkan Borussia Monchengladbach
Keluarga D sepakat untuk menerima kematian D.
"Mereka membuat surat pernyataan penolakan autopsi, disaksikan oleh masyarakat dan kepala desa," katanya.