Ridwan Kamil Maju Pilpres 2024

Tokoh Jabar Ini Menilai Ridwan Kamil Berpeluang untuk Jadi Capres, tapi Terlalu Dini untuk Dibahas

Dukungan kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024 mulai bermunculan dari berbagai pihak.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Hermawan Aksan
tribunjabar/syarif abdussalam
Dukungan kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024 mulai bermunculan dari berbagai pihak. 

Laporan wartawan Tribun Jabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dukungan kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024 mulai bermunculan dari berbagai pihak.

Yang terbaru, dukungan datang dari Partai NasDem yang membuka opsi dukungan bagi Wali Kota Bandung periode 2013-2018 itu.

Menanggapi hal itu, politikus nasional yang juga tokoh Jawa Barat, Tjetje Hidayat Padmadinata, menilai pada prinsipnya dukungan yang diberikan oleh partai politik terhadap seseorang tidak dilarang dan merupakan hak yang diatur dalam konstitusi.

Baca juga: VIDEO Cerita Nelayan Pantura, Rela Menunggu Berhari-Hari Cuaca Buruk Berhenti Agar Bisa Melaut

Baca juga: Petani Cianjur Ungkap Fakta Kenapa Harga Cabai Bisa Selangit, Begini Tawaran Solusinya

Akan tetapi, bila dukungan itu dikemukakan saat ini, terlebih untuk pengusungan dalam bursa Pilpres 2024, hal itu terlalu dini untuk dibahas.

"Soal mau mencalonkan atau menjagokan siapa, itu merupakan kebebasan politik, tapi tolong juga diperhatikan faktor timing atau waktunya karena 2024 itu masih lama," ujarnya saat dihubungi melalui telepon. Senin (15/3/2020).

"Jadi, kalau dibahas sekarang, malah terlampau pagi, malahan tahun 2021 saja baru kok. Waktu untuk bahas pilpres itu paling cepat akhir 2022."

Tjetje mengatakan, selain waktu yang terlalu dini, dukungan-dukungan yang diberikan saat ini bukannya menguatkan optimisme, melainkan justru akan memberikan beban berlebihan bagi orang yang dijagokan.

Akibatnya, bisa saja karena beban itu, sosok tersebut justru enggan untuk mencalonkan diri.

"Jadi kalau sudah dan terus diusung sejak saat ini, terus terang saya malah kasihan ke orangnya yang dicalonkan karena itu sudah jadi beban psikologis bagi dirinya."

"Maka bukannya meringankan, tapi justru akan jadi beban," ucapnya.

Disinggung terkait peluang opsi Ridwan Kamil untuk maju sebagai presiden atau menjadi gubernur Jabar kedua kali, Ia menilai keduanya tetap memiliki peluang, terlebih Ridwan Kamil merupakan sosok pemimpin muda yang memiliki prestasi.

"Tapi kita juga harus melihat kans dari sosok-sosok pemimpin lain yang sama juga peluangnya."

"Dari sosok-sosok yang kini dijagokan untuk bursa pilpres nanti, semuanya tidak ada yang lebih menonjol atau rata kualitasnya.

"Tidak seperti dulu saat Soekarno, Hatta, dan Sutan Syahrir. Ketiganya punya kualitas, sosok pemimpin muda, dan punya dukungan dan peluang yang sama untuk jadi pemimpin," ujar anggota MPR/DPR RI empat periode tersebut.

Tjetje menambahkan, ia tidak ingin terjebak dalam kondisi politik saat ini, termasuk memberikan dukungan bagi salah satu sosok untuk maju dalam bursa Pilpres 2024.

Ia lebih cenderung memilih untuk mempersilakan siapa pun yang merasa memiliki potensi dan peluang untuk untuk membuat Indonesia lebih baik dari saat ini.

"Hanya kembali lagi ke hal tadi, saya merasa kasihan kepada siapa pun sosok yang saat ini telah dijagokan siapa dan oleh siapa, karena politik sekarang itu tidak bisa lepas dari duit."

"Malahan ada tingkatan-tingkatan besaran yang harus dikeluarkan seseorang, untuk bisa menjadi pemimpin di level pemerintahan tertentu."

"Jadi sekarang, siapa pun calonnya, selain harus memiliki prestasi dan peluang, juga harus punya duit, untuk bisa jadi pemimpin," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved