Gempa Bumi Terkuat di Dunia dalam Dua Tahun Terakhir Terjadi Pagi Ini, Berpotensi Timbulkan Tsunami

Gempa bumi besar yang berpotensi menimbulkan tsunami terjadi pada Jumat (5/3/2021) pagi ini.

Editor: Giri
istimewa
ILUSTRASI gempa bumi. Gempa bumi dengan magnitudo 8,1 terjadi pagi ini, Jumat (5/3/2021). 

Gempa di kedalaman 10 kilometer ini terjadi pada pukul 02.22 WIB.

Apa sebenarnya penyebab terjadinya gempa bumi?

Lempeng bumi yang terus bergerak menjadi penyebab utama mengapa sering terjadi gempa bumi.

Tumbukan dua lempeng atau lebih akan menghasilkan patahan atau sesar.

Gempa bumi sebagian besar terjadi karena tumbukan dua lempeng.

Baca juga: Potensi Ancaman Megathrust di Selatan Jawa Barat, Bisa Picu Gempa dan Tsunami? Ini Penjelasannya

Baca juga: Daftar Gempa Bumi Paling Mematikan di Dunia, Korban Jiwa Gempa Shaanxi Dekati 1 Juta,Gempa Sumatera?

USGS, lembaga geologi AS, menjelaskan, gempa bumi adalah ketika dua lempeng bumi tiba-tiba bergeser.

Permukaan tempat kedua lempeng bergeser disebut bidang patahan atau patahan.

Di Indonesia ada banyak sekali patahan. Namun yang paling terkenal adalah Patahan Semangko atau Sesar Semangko atau Patahan Besar Sumatera.

Sesar Semangko adalah sesar striker slip atau sesar mendatar di mana dua lempeng tektonik bergerak sejajar namun berlawanan arah.

Sesar Semangko membentang di sepanjang Pulau Sumatra sejauh sekitar 1.900 kilometer.

Formasi ini berhubungan dengan zona subduksi di Sumatera bagian barat.

Selain Sesar Semangko, ada juga Sesar Palu-Koro.

Sesar ini persis membelah teluk Palu.

Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak atau lempeng bumi tersebut.

Lokasi di bawah permukaan bumi tempat gempa bumi dimulai disebut hiposenter.

Sedangkan lokasi tepat di atas gempa bumi disebut episentrum.

Penyebab gempa bumi

Meski bumi terlihat cukup padat di permukaan, sebenarnya sangat aktif tepat di bawah permukaan.

Bumi terbuat dari empat lapisan dasar, yaitu kerak padat (solid crust), mantel panas hampir padat (mantle), inti luar cair (outer core), dan inti dalam padat (inner core).

Kerak padat dan lapisan atas mantel membentuk daerah yang disebut litosfer (lithosphere).

Litosfer bukanlah bagian yang terus menerus membungkus bumi seperti kulit telur.

Litosfer sebenarnya terbuat dari potongan seperti puzzle raksasa yang disebut lempeng tektonik.

Baca juga: Jurnalis di Cianjur Meringis dan Minta Dipegangi saat Lihat Jarum Suntik, Vaksinasi Berjalan Lancar

Baca juga: Perjalanan Virus Corona Varian Baru Bisa Sampai Karawang, Ridwan Kamil Gak Mau Kecolongan

Pelat tektonik terus bergeser saat melayang di lapisan mantel yang kental atau mengalir perlahan di bawah.

Gerakan tanpa henti ini menyebabkan tekanan pada kerak bumi.

Tekanan terlalu besar menyebabkan retakan yang disebut patahan.

Ketika lempeng tektonik bergerak juga menyebabkan gerakan pada patahan.

Gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba kerak bumi di garis patahan.

Energi yang memancar keluar dari patahan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik seperti riak di kolam.

Gempa bumi di Cile 1960
Gempa bumi di Cile 1960 (web)

Gelombang seismik mengguncang bumi ketika lempeng tektonik bergerak.

Ketika gelombang mencapai permukaan bumi, berakibat pada tanah dan apa pun di atasnya berguncang.

Guncangan gempa paling hebat sering terasa di dekat pusat gempa.

Namun, getaran gempa bumi dapat terasa dan terdeteksi ratusan bahkan ribuan mil jauhnya dari pusat gempa.

Jenis- jenis gempa

Menurut proses terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi:

Gempa tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi.

Disebut juga gempa dislokasi karena peristiwa tektonik mengakibatkan dislokasi pada suatu permukaan bumi.

Gempa tektonik merupakan gempa yang paling dahsyat dan sering terjadi.

Sekitar 93% dari semua gempa yang terjadi di bumi adalah gempa tektonik.

Terjadinya gempa tektonik bila kulit bumi yang terdiri atas lapisan batuan mengalami pergeseran akibat energi potensial dari dalam bumi.

Saat lapisan kulit bumi tersebut bergeser akan terjadi getaran yang disebut gempa tektonik.

Gempa vulkanik

Gempa vulkanik atau vulkanis adalah gempa bumi yang disebabkan akibat peristiwa vulkanis atau meletusnya gunung berapi.

Saat meletus, gunung akan mengeluarkan material dari dalam berupa batuan, gas, cair maupun padat yang menimbulkan getaran di sekitar gunung berapi.

Umumnya daerah yang terdampak gempa vulkanis tidak begitu besar, hanya sekitar gunung saja. Dari semua gempa di bumi, hanya 7 persen yang terjadi akibat gempa vulkanik.

Gempa batuan Gempa batuan adalah getaran bumi yang terjadi akibat aktivitas manusia di permukaan bumi, seperti pertambangan.

Disebut juga gempa bumi runtuhan sebab gempa ini terjadi karena runtuh atau retaknya tanah. Gempa bumi ini tidak sering terjadi serta bersifat lokal.

Gempa bumi buatan Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi akibat aktivitas manusia, contohnya peledakan dinamit, nuklir atau yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Gempa bumi tumbukan

Gempa bumi tumbukan disebabkan tabrakan atau tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi.

Jenis gempa bumi ini tidak sering terjadi.

Cara mengukur gempa

Energi dari gempa bumi bergerak melalui bumi dalam getaran yang disebut gelombang seismik.

Seismograf adalah alat atau sensor getaran yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.

Para ilmuwan dapat mengukur gelombang seismik ini melalui instrumen atau alat yang disebut seismometer atau seismograf itu.

Seismometer mendeteksi gelombang seismik di bawah instrumen dan mencatatnya sebagai rangkaian zig-zag.

Rekaman gempa bumi yang dibuat disebut seismogram.(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Gempa 8,1 Magnitude dan Peringatan Tsunami di Laut Pasifik, Gempa Terkuat di Dunia, https://wartakota.tribunnews.com/2021/03/05/breaking-news-gempa-81-magnitude-dan-peringatan-tsunami-di-laut-pasifik-gempa-terkuat-di-dunia?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved