Durian Subang, Cita Rasa Khas ''Amis Tiis'' dan Dagingnya Pulen, Banyak Ditemui di Jalancagak

Durian, buah yang selalu diidentikan dengan peribahasa keberuntungan, ternyata juga dikenal karena

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Ichsan
tribunjabar/irvan maulana
Durian Subang, Cita Rasa Khas ''Amis Tiis'' dan Dagingnya Pulen, Banyak Ditemui di Jalancagak 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Durian, buah yang selalu diidentikan dengan peribahasa keberuntungan, ternyata juga dikenal karena cita rasa legitnya yang memanjakan lidah.

Selain itu wangi durian yang pekat juga memikat meski dari jarak puluhan meter.

Buah tersebut juga sangat digandrungi masyarakat Indonesia, meski demikian beberapa di antaranya alergi terhadap aroma durian.

Durian tumbuh di dataran tinggi seperti daerah Puncak Bogor, Loji Karawang, Ciater Subang. dan daerah itu pun dikenal sebagai tujuan wisata.

Salah satu contohnya di Jalancagak wilayah Ciater Kabupaten Subang, tak hanya dikenal dengan kota nanas madu, durian asli Subang yang sebagian besar ditanam di wilayah Jalancagak, Kasomalang dan Ciater merupakan salah satu durian yang berkualitas.

Jika melintais jalan raya Subang-Bandung kita tak hanya akan dimanjakan oleh sejuknya panorama alam kebun teh, tapi pandangan kita juga akan tertuju pada kios di kiri dan kanan sepanjang jalan tersebut.

Baca juga: Mata Hampir Buta Disembur Bisa Ular Kobra, Kisah Petugas Damkar Kuningan Ini Bikin Merinding

Kios kecil di sana didominasi oleh pedagang yang menjajakan buah-buahan khususnya nanas dan durian.

Ketika Tribun mengunjungi salah satu kios durian milik Suwandi (52) di Jalancagak, Jalan Raya Subang-Bandung, tampak puluhan buah durian sangat menarik perhatian.

Meski durian tersebut agak lebih kecil, karena tahun ini tidak ada panen raya durian di Jalancagak, dikarenakan terimbas cuaca ekstrem, bunga durian pun gugur dihamtan hujan lebat.

Akibatnya sebagian besar pohon durian di Jacagak mengalami gagal panen, selain itu harga durian tahun ini juga mengalami kenaikan karena langkanya buah durian.

Suwandi mengatakan saat ini durian dibanderol dengan harga Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu,

"Memang agak kecil hanya seukuran dua telapak tangan, tapi karena langka dan tidak ada panen raya terpaksa kami naikan harganya," kata Suwandi di kiosnya, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Jhoni Allen Anggap SBY Tak Berkeringat saat Pendirian Partai, Herzaky: Dia Tinggal di Mars

Kendati demikian para pecinta durian tetap tidak terpengaruh dengan mahalnya harga durian.

Seorang pengendara asal Lembang, Bandung, Rahman (32) yang saat itu tengah melintas di jalan tersebut juga terpesona melihat durian bergelantungan di kios Suwandi.

Rahman mengatakan meski saat ini harga durian naik ia tetap tak terpengaruh oleh harga durian yang mahal.

Rahman mengatakan setiap ia melintas wajib membeli durian di Jalancagak, baik untuk disantap di tempat ataupun dibawa pulang.

Rahman si pecinta durian menjelaskan bahwa durian di Jalancagak memiliki citarasa yang khas dibanding di tempat lain.

"Saya suka aja, di sini dengan di tempat lain beda, kan di kaki lima juga banyak dijual pakai mobil, ukurannya malah lebih besar dari yang ini, tapi rasanya beda," tutur Rahman.

Durian Jalancagak sendiri dikenal dengan citarasa unik, tidak hanya legit ketika disantap, tapi juga terasa sejuk saat di mulut.

"Kalau menurut saya, rasanya agak beda, amis tiis (manis dingin), dagingnya juga lebih pulen," ujar Rahman.

Baca juga: BERITA PERSIB - Robert Alberts Hormati Keputusan Kim Jeffrey Kurniawan untuk Pindah

Karena menurut Rahman, banyak juga durian yang malah tidak terasa manis, bahkan dagingnya tipis.

Salah satu keistimewaan durian Jalancagak, selain citarasa manis dan sejuk yang khas dagingnya juga agak sedikit lebih tebal.

Meski Subang dikenal sebagai kota nanas, namun tak menutup komoditas lain untuk tetap eksis di pasaran, contohnya durian Jalancagak ini.

Durian khas Subang ini juga dimanfaatkan para pemilik usaha kuliner untuk berkreasi dalam kulinernya, seperti membuat olahan khusus (pancake) dari durian jika ada pesanan dari kerabat atau tetangganya.

"Isteri saya di rumah dia bikin kue kaya bolu kecil itu dari daging durian, ternyata peminatnya juga banyak, padahal harganya lumayan," kata Suwandi.

Durian di kios Suwandi sendiri dijual dengan harga yang bervariatif, mulai dari Rp 30 ribu untuk yang paling kecil, hingga Rp 80 ribu per buah untuk ukuran paling besar.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved