Ramadhan 1442 H
Bagaimana Jika Lupa Jumlah Utang Puasa? Berikut Penjelasannya Hukum Membayar Utang Puasa Ramadhan
Menjelang dekatnya waktu bulan Ramadhan, tak jarang kaum muslimin bertanya tentang puasa qadha atau membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu. Berikut
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Seli Andina Miranti
Sebagaimana bacaan niat puasa qadha di atas.
Selebihnya, substansi dari pada pelaksanaanya adalah sama menahan makan dan minum atau nafsu.
Adapun berbuka puasa juga dilaksanakan setelah waktu matahari terbenam yakni waktu magrib.
Bacaan niat buka puasa qadha
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.
Artinya:
"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Demikian utang puasa atau puasa qadha dilaksanakan sesuai hari yang tak terlaksana saat puasa Ramadhan.
Karena wajib dibayar, maka sebaiknya utamakan untuk melaksanakan puasa qadha.

Baca juga: Apa itu Bulan Ramadhan? Berikut Pengertian dan Penjelasan Arti Katanya Lengkap dengan Keutamaannya
Baca juga: Tanggal 27 Rajab Isra Miraj Sebentar Lagi, Baca Doa Ini Jelang Bulan Puasa Ramadhan Mohon Ampunan
Definisi Puasa Ramadhan
Setiap tahunnya umat muslim diwajibkan melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
Mengingat setiap tahunnya dikerjakan, tak jarang kita penasaran dengan arti dan tujuan berpuasa sebulan penuh tersebut.
Tentu saja, umat muslim dapat mengetahui jawabannya sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran.
Lantas, surat dan ayat berapa puasa Ramadan dijelaskan dalam Al Quran?
Perintah puasa Ramadan terkandung dalam Surat Al Baqarah ayat 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Demikian inilah ayat yang mendasari umat Islam yang beriman menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Di sana juga sekaligus mengandung pengertian puasa Ramadan berikut tujuannya.
Tujuan puasa agar umat Islam menjadi Muslim yang bertakwa.
Untuk menjadi takwa seseorang harus melakukan pengorbanan lewat puasa tersebut.
Demikian definisi puasa Ramadan adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Puasa artinya menahan diri dari rasa lapar dan dahaga serta dari perbuatan-perbuatan buruk yang dilarang.
Ibadah puasa Ramadan merupakan perintah langsung dari Allah SWT.
Berpuasa sebulan itu juga merupakan ibadah wajib sebagaimana tercantum dalam rukun Islam.
Ini artinya ibadah puasa juga merupakan pertanggungjawaban kepada Allah SWT.

Ibadah puasa menyangkut aspek hablum minallah, hubungannya kepada Allah SWT.
Karenanya puasa merupakan bentuk ketentuan Allah SWT yang harus dijalankan mukmin sebagai syariat Islam dengan tujuan meningkatkan ketakwaan.
Dalam ayat berikutnya Al Quran surat Al Baqarah ayat 185 dijelaskan tentang pelaksanaan puasa Ramadan tersebut.
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Baca juga: Bacaan Doa-doa Menyambut Bulan Rajab 1442 H, Berdoa Umur Panjang agar Raih Pahala di Bulan Ramadhan
Baca juga: Doa-doa Nabi Daud AS & Amalannya yang Jarang Diketahui, Mohon Kemudahan & Meluluhkan Hati yang Keras
Demikian, adapula dijelaskan dalam Al Quran tentang orang-orang mendapat keringanan dalam menjalankan puasa Ramadan tersebut.
Allah SWT memberikan keringanan untuk golongan tertentu sehingga diperbolehkan tak berpuasa.
Dasar perintah ini terjandung dalam Surat Al Baqarah ayat 184.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Baca juga: Doa-doa Mustajab Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS Memohon Agar Amalan Diterima di Sisi Allah SWT
Baca juga: Doa-doa Mustajab Nabi Musa AS Ketika Ditempa Ujian, Mohon Dimudahkan Urusan hingga Menjaga Perkataan
Lantas, apa jaminan menjalankan puasa Ramadan tersebut?
Sebagaimana dijelaskan di atas, berpuasa tak lain juga agar orang-orang beriman dan bertakwa.
Allah SWT mencintai orang-orang bertakwa.
Selain itu, Allah SWT juga memberikan keutamaan jaminan berpuasa Ramadan.
Dijelaskan dalam hadis bahwa jaminan di bulan puasa Ramadan salah satunya dibukakan pintu-pintu surga.
Pintu-pintu surga itu dibuka karenya ada banuak amal saleh yang dapat dikerjakan di bulan Ramadan.
Selain itu, sebaliknya pintu-pintu neraka ditutup oleh karenanya sedikitnya maksiat yang dilakukan orang-orang beriman.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda,
“إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين” رواه البخاري ومسلم واللفظ له
“Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu” [Muttafaqun ‘alaihi]
Dalam riwayat hadis lain, Rasulullah SAW juga bersabda,
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan:
‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960)