Kisah Pengrajin Langseng, Jualan Sampai Ke Keluar Kota, Tak Pulang Sampai Barang Habis
Pengrajin langseng bersaing dengan rice cooker namun tetap bertahan demi hidupi keluargan hingga ada yang jualan keluar kota
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seiring perkembangan teknologi, kini kebanyakan masyarakat untuk menanak nasi, lebih memilih menggunakan rice cooker.
Sebab memang lebih peraktis, tinggal masukan beras, air, dan menekan tombol.
Dengan rice cooker orang tak khawatir akan gosong, karena setelah nasi matang, otomatis cara kerjanya tak lagi memasak namun hanya sebagai pemanas nasi.
Baca juga: Inspirasi Bisnis, Berawal Cuma Satu Pesanan, Kini Pria Asal Pangandaran Bisa Raup Puluhan Juta
Tak seperti menanak nasi dengan menggunakan langseng dan kompor, yang harus ditunggu hingga matang.
Sebab jika dibiarkan dan kelamaan dimasak, nasi yang dimasak bisa-bisa gosong.
Walau demikian masih banyak pengrajin langseng yang bertahan, Desa Cileunyi Kulon, Kabupaten Bandung untuk terus berproduksi di tengah gempuran pabrik-pabrik rice coker yang menawarkan keunggulan dan kemudahannya.
Seperti halnya Kardi (51) yang tinggal di Kampung Cikalang Kaler, RT 04, RW 07.
Ia tetap memproduksi langseng untuk menghidupi keluarganya.
Baca juga: DOR, Polisi Tembak Mati Residivis Kasus Pencurian Motor di Kota Bandung, Beraksi di Sejumlah Tempat
Saat ditemui di tempat pembuatan langsengnya, Kardi mengaku, semakin ke sini penjualan langseng semakin sepi dan tentu berdampak kepada dirinya sebagai pengrajin langseng.
"Penjualan langseng ramainya sekitar 10 tahun lalu, kesininya semakin sepi," ujar Kardi, sambil tangannya tak henti melengkungkan bahan langseng yang terlihat seperti seng, Rabu (24/2/2021).
Kardi mengatakan, memang dengan banyak dan murahnya rice cooker ada pengaruhnya, terhadap penjualan langseng.
"Tapi jalan aja, langseng-langseng itu-itu (rice cooker). Sebab masih banyak juga yang menggunakan langseng," kata Kardi.
Kardi mengaku, kini tak ada kerjaan lain selain membuat langseng.
Baca juga: Bulan Juli 2021 Belajar Tatap Muka Bisa Dimulai, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim
"Nya kereuyeuh we nu aya, (ya jalani saja yang ada)," ujar Kardi, sambil tersenyum.
Selain itu para pengrajin langseng juga kini semakin terhimpit, dengan adanya pandemi Covid 19.