Tanggul Jebol di Bekasi Diperbaiki, Warga yang Rumahnya Rusak Bisa Ajukan Dana Perbaikan Rutilahu
Kang Emil mengatakan, warga yang rumahnya rusak berat atau roboh akibat banjir dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/2/2021).
Jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan banjir di empat desa.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan perbaikan tanggul dilakukan secepat-cepatnya.
Baca juga: VIDEO-VIRAL, Ada Kolam Ikan di Dalam Stadion GBLA Bandung, Saking Tidak Terurus
Baca juga: Viral Kisah Haru Ibu Berjuang Membesarkan Keempat Anaknya Seorang Diri, Suami Lebih Pilih Pelakor
Tujuannya agar arus air di Sungai Citarum tidak masuk ke permukiman warga.
"Ada dua level untuk emergency yang akan dikerjakan sore sampai malam ini mudah-mudahan secepatnya bisa selesai," kata Kang Emil.
"Citarum meluap luar biasa. Kapasitasnya 800 meter kubik. Kemarin sampai 1.300 meter kubik. Jadi melebihi tinggi akhirnya menjebol beberapa titik,” katanya.
Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Senin (22/2/2021), tinggi muka air di Kecamatan Pebayuran sekitar 80-250 cm.
Kang Emil mengatakan, bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir terus mengalir, baik dari BPBD Kabupaten, BPBD Provinsi, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Warga yang rumahnya rusak berat atau roboh akibat banjir, kata Kang Emil, dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).
“Untuk kedaruratan mudah-mudahan ambil contoh yang surut sehingga dapat dikerjakan titik ini, kita akan perbaiki supaya air tidak mengalir lagi ke titik-titik rumah yang lain."
"Ada anggaran rutilahu. Membangun rumah baru nanti kita upayakan bisa dari pemerintah kabupaten ataupun provinsi nanti tinggal didata oleh kepala desa,” katanya.
Pemerintah Provinsi Jabar menganggarkan Rp 560 miliar untuk memperbaiki 31.500 unit rumah rutilahu sepanjang 2021 di 27 daerah.
Selain itu, Kang Emil menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Jabar terus berjalan.
Baca juga: BANJIR PARAH di Bekasi, Ketinggiannya Sampai 2,5 Meter, Warga Mengungsi di Truk Kontainer
Baca juga: Dedi Mulyadi Menembus Banjir di Babakan Banten Bekasi, Antarkan Makanan Pulang Tanpa Pakaian
Ada yang sudah 100 persen selesai, ada pula yang masih dalam tahap pembangunan.
"Penyodetan Sungai Cisangkuy sudah 100 persen. Yang tadinya air dari Cisangkuy ke Citarum melewati permukiman dan bikin banjir, hari ini air dari Cisangkuy sudah dibelokan langsung ke Citarum tanpa melewati permukiman."
"Itu contoh program penanganan banjir yang sudah 100 persen," tuturnya.
Selain Sodetan Cisangkuy, sejumlah bendungan untuk mengendalikan banjir di beberapa daerah, seperti Bendungan Sadawarna, sedang berjalan.

Begitu pula dengan penanganan banjir di Kali Bekasi.
"Kali Bekasi ada tiga proyek baru dimulai awal tahun. Upaya penanganan sedang dikerjakan. Ada yang baru dimulai, ada yang sudah 50 persen, ada yang sudah 100 persen," kata Kang Emil. (*)