Puluhan Paus Terdampar karena Ada Gempa Bumi? Fenomena Langka yang Jawabannya Didapat Tiga Hari Lagi
BKSDA Wilayah II Jawa Timur langsung menyelidiki fenomena terdamparnya puluhan paus di Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung.
TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Jawa Timur langsung menyelidiki fenomena terdamparnya puluhan paus di Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (18/2/2021) sore.
Fenome terdamparnya paus itu dianggap langka.
"Ini fenomena langka, biasanya yang terdampar di pantai hanya beberapa ekor, tapi ini sampai puluhan atau satu koloni. Kami sedang selidiki penyebabnya," kata Kepala BKSDA Wilayah II Jawa Timur, RM Wiwied Widodo, saat dikonfirmasi, Jumat (19/2/2021).
Paus, menurutnya, merupakan mamalia laut yang dilengkapi dengan sonar atau alat navigasi.
Koloni paus akan bergerak mengikuti jalur sonarnya atau navigasinya.
"Tidak mungkin tiba-tiba belok tanpa sebab atau sampai terdampar," ucap dia.
Karena itu, pihaknya akan melalukan pemeriksaan sampel pada paus tersebut.
Baca juga: MASA LALU Ayus Sabyan yang Digosipkan Selingkuh, Pernah Menjadi Pedagang di Pasar Tanah Abang
Baca juga: NISSA SABYAN DICAP PELAKOR, Imej yang Dibangun Berantakan, Begini Kehidupannya Sebelum Gabung Sabyan
"Penyebabnya bisa beragam, dari gangguan sonar yang bisa berasal dari gangguan alam seperti gempa bumi atau patahan bumi, atau bahkan mereka hanya mencari makan," terang dia.
BKSDA Jawa Timur, kata dia, diberi waktu tiga hari untuk mengungkap fenomena tersebut.
"Mohon ditunggu," ucap dia.
Catatan BKSDA Jawa Timur, kata Widodo, jumlah paus yang terdampar di pantai Desa Patereman, Kecamatan Bangkalan, sebanyak 52 ekor.
Dari jumlah tersebut, 49 ekor ditemukan mati, dan tiga sisanya ditemukan dalam keadaan hidup.
Tiga ekor paus yang ditemukan hidup telah digiring dan dilepaskan ke laut lepas.
Puluhan paus tersebut ditemukan nelayan sekitar pukul 14.00 WIB Kamis kemarin.
Paus-paus yang mati sebagian dikubur oleh nelayan setempat karena khawatir menimbulkan aroma busuk.
Kejadian ini membuat nelayan di sekitar lokasi keheranan.
Sebab, puluhan paus tiba secara bergerombol dalam waktu bersamaan.
Mereka menyebut peristiwa semacam itu baru pertama kali terjadi.
"Para nelayan heran, karena datangnya langsung bersamaan," kata seorang nelayan di kawasan Modung, Syafii Ma'arif.
Baca juga: Kapal Titanic Hadir di Langkaplancar Pangandaran, Lokasi Swafoto Baru Bikinan Petani Cigadog
Jadi objek selfie
Akibat puluhan paus terdampar itu, warga berbondong-bondong ke lokasi.
Warga pun kemudian mendatangi lokasi untuk melihat paus-paus itu dari dekat.
Sebagian warga ada yang mengabadikan momen langka tersebut dengan berselfie ria memakai telepon genggamnya.
Namun, sebagian lagi ada warga yang mendorong puluhan ikan paus tersebut ke tengah laut.
Seorang warga, Luthfianti, mengatakan, puluhan paus yang terdampar tersebut per ekornya berukuran sekitar dua meter.
Namun, ada sebagian paus yang berukuran satu setengah meter.
Baca juga: Ingin Masker Bekerja Maksimal Saat Anda Memakainya? Jangan Lakukan Seperti Ini
Baca juga: Ayah Bejat, Tega Lakukan Tindakan Asusila ke Anak Kandung karena Ini, Beri Ancaman Termasuk ke Istri
Kata dia, puluhan paus itu mulai menepi ke bibir laut Pangpajung sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (18/2/2021).
Siang itu, nelayan setempat begitu ramai meneriaki adanya puluhan paus yang berenang dari arah timur laut menuju tepi pantai.
"Tadi pagi saya dengar sekitar 10 paus sudah mati. Tapi ada paus yang juga sudah didorong lagi ke tengah laut," kata Luthfianti kepada TribunMadura.com.
Menurut perempuan yang akrab disapa Luthfi itu, hingga siang ini, puluhan paus yang terdampar tersebut masih menjadi tontonan warga.
Berdasarkan informasi yang pihaknya peroleh dari nelayan setempat, semula kawanan paus itu ada sekitar 50 ekor yang berenang dari tengah laut menuju tepi pantai.
Namun, kawanan paus yang terdampar di bibir Pantai Pangpajung, hanya sekitar 30 ekor.
Bahkan, kata dia, warga setempat ada yang menaiki paus tersebut saat hendak menepi ke bibir pantai.
Luthfi mengaku tidak tahu penyebab puluhan paus itu menepi ke bibir Pantai Pangpajung.
Baca juga: 170 yang Tersebar di 17 Kecamatan di Purwakarta Akan Ikuti Pilkades Serentak 25 Agustus Nanti
Kemungkinan, menurut dia, terbawa arus angin yang kencang.
Sebab, pada Kamis 18 Februari 2021 sekitar pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB, angin di wilayah Kecamatan Modung cukup kencang.
"Saya cuma kasihan sama ikannya yang mati. Ada ikan paus yang luka-luka juga," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "52 Ekor Paus Terdampar di Madura, BKSDA: Ini Fenomena Langka", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/02/19/18092441/52-ekor-paus-terdampar-di-madura-bksda-ini-fenomena-langka?page=all#page2 dan di Tribunmadura.com dengan judul Puluhan Paus Terdampar di Bibir Pantai Pangpajung Bangkalan, Jadi Tontonan dan Foto Warga Sekitar, https://madura.tribunnews.com/2021/02/19/puluhan-paus-terdampar-di-bibir-pantai-pangpajung-bangkalan-jadi-tontonan-dan-foto-warga-sekitar?page=all.