Prada Ginanjar Arianda

Sosok Prada Ginanjar Arianda, Pemuda Ciamis yang Gugur Ditembak KKB di Papua, di Mata Ayahandanya

Dede Anda (53) tak sanggup menyembunyikan kesedihannya menyusul wafatnya anak bungsunya, Prada Ginanjar Arianda (22), karena kontak senjata dengan KKB

Penulis: Andri M Dani | Editor: Hermawan Aksan
Tribunnews.com
Prada Ginanjar Arianda. Menurut ayahnya, Ginanjar memang bercita-cita jadi tentara. Setelah tamat dari SMK 2 Kota Banjar tahun 2017, Ginanjar sempat tiga kali ikut testing masuk jadi anggota TNI AD. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMISDede Anda (53) tak sanggup menyembunyikan kesedihannya menyusul wafatnya anak bungsunya, Prada Ginanjar Arianda (22), karena kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Senin (15/2) pagi lalu.

Saat didaulat melantunkan azan setelah jenazah anak kandungnya tersebut diturunkan ke liang lahat di TMP Kusuma Bangsa Kota Banjar ketika prosesi pemakaman secara kebesaran militer, Rabu (17/2) siang, suara Dede bergetar.

Dede, warga Jalan Tentara Pelajar, Sumanding Wetan, Kota Banjar, yang sehari-hari bekerja di pabrik pupuk H Etom di Blok Batu Gajah, tak jauh dari Kompleks TMP Kusuma Bangsa tersebut, mengaku ikhlas atas kejadian yang menimpa anak bungsunya tersebut.

Baca juga: Megawati Disebut SBY Kecolongan 2 Kali di Pilpres 2004, Sekjen PDI-P: Rakyat Kehilangan Blok Cepu

Baca juga: PSSI dan PT LIB akan Gelar Turnamen Pramusim Maret, Begini Kata Kapten Persib Bandung Supardi Nasir

Menurut Dede, Ginanjar memang bercita-cita jadi tentara. Setelah tamat dari SMK 2 Kota Banjar tahun 2017, Ginanjar sempat tiga kali ikut testing masuk jadi anggota TNI AD.

Pertama tahun 2017 daftar di Secaba AD, gagal. Tahun 2018, ikut test tamtama, awalnya gagal. Dan tahun itu juga ikut testing gelombang kedua kalinya untuk tamtama, berhasil lulus diterima jadi anggota TNI.

Ginanjar Arianda resmi jadi anggota TNI AD tahun 2018, langsung ditugaskan di Yonif 406/CK di Purbalingga, Jateng.

Ginanjar Kemudian mendapat penugasan ke Papua beberapa bulan lalu.

Selama bertugas di Papua, menurut Dede, ia selalu berkomunikasi dengan anak bungsunya tersebut lewat telepon.

Suasana pemakaman secara kebesaran militer Prada (anumerta) Ginanjar Arianda di Taman Makam Pahlawan “Kusuma Bangsa” Jl Dr Husen Kartasasmita Kota Banjar, Rabu (17/2) siang. Anggota Yonif 406/Candra Kusuma Brigif 4 /Banteng Raider Kodam IV Diponegoro tersebut gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di  Kampung Mamba Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua, Senin (15/2) pukul 8.23 WIT (foto: Tribunjabar.id/andri m dani)
Suasana pemakaman secara kebesaran militer Prada (anumerta) Ginanjar Arianda di Taman Makam Pahlawan “Kusuma Bangsa” Jl Dr Husen Kartasasmita Kota Banjar, Rabu (17/2) siang. Anggota Yonif 406/Candra Kusuma Brigif 4 /Banteng Raider Kodam IV Diponegoro tersebut gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di  Kampung Mamba Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua, Senin (15/2) pukul 8.23 WIT (foto: Tribunjabar.id/andri m dani) (Tribun Jabar/andri m dani)

“Terakhir saya ditelepon hari Minggu (14/2) sekitar pukul 16.30 sore. Waktu itu saya baru pulang kerja dari pabrik. Sewaktu saya nanya sama dia, nuju naon, Ginanjar jawab lagi menggoreng ikan asin. Lantas saya bilang, kalau jadi pulang Maret nanti, Bapa sediain goreng ikan gurame ,” tutur Dede Anda kepada Tribun dan wartawan lainnya di TMP Kusuma Bangsa, Jalan Dr Husen Kartasasmita, Kota Banjarse, usai pemakaman jenazah Prada (anumerta) Ginanjar Arianda secara kebesaran militer, Rabu (17/2) siang.

Menurut Dede, anaknya bungsunya tersebut sosok yang penurut.

“Sampai detik ini saya tak pernah menjewer telinganya,” katanya.

Dede tak menyangka anak satu-satunya laki-laki tersebut gugur saat kontak tembak saat berada di pos peninjauan di Kampung Mamba Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua, Senin (15/2) sekitar pukul 08.30 WIT pagi.

Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Danki Yonif 406 CK Brigif 4 Kodam IV Diponegoro Senin (15/2) pagi itu juga.

Jenazah Prada (anumerta) Ginanjar Arianda sudah dimakamkan di TMP Kusuma Bangsa Kota Banjar, Rabu (17/2) siang.

Ayahanda Ginanjar, Dede Anda, berharap pemerintah segera menyelesaikan kasus KKB di Papua tersebut.

“Cukuplah anak saya saja yang menjadi korban,” harap Dede.

Prada Ginanjar Arianda adalah anak bungsu dari pasangan suami istri Dede Anda (53) dan Ny Yati Suryati (50). (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved