Optimis Tumbuh Positif di 2021, 224 Sistem Resi Gudang Kini Tersebar Di Berbagai Wilayah Indonesia

Berdasarkan data yang tercatat di PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sampai dengan saat ini terdapat 224 SRG yang tersebar di Indonesia. 

istimewa
Berdasarkan data yang tercatat di PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sampai dengan saat ini terdapat 224 SRG yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Dalam rangka penyelenggaraan Sistem Resi Gudang (SRG) terdapat 18 jenis komoditas yang masuk dalam skema ini.

Berdasarkan data yang tercatat di PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sampai dengan saat ini terdapat 224 SRG yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. 

Dari 18 komoditas ini yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, dan ayam karkas beku. 

Baca juga: Tidak Hanya Saham, Ini 3 Produk Pasar Modal Syariah Yang Bisa Jadi Pilihan Bagi Milenial

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi, mengatakan sepanjang tahun 2020 Resi Gudang yang telah diterbitkan sebanyak 427 RG, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 93,6 Miliar. 

"Sedangkan di tahun 2019, Resi Gudang yang diterbitkan sebanyak 444 RG dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 56,5 Miliar," ujarnya pada keterangan, Senin (15/2/2021).

Menurutnya pemanfaatan Sistem Resi Gudang di Indonesia perlu terus ditingkatkan. 

Untuk itu, perlu kolaborasi dan sinergi dari semua pemangku kepentingan untuk terus melakukan sosialisasi terkait manfaat serta mekanisme pemanfaatan SRG ini kepada masyarakat. 

Baca juga: Pandemi, Broker Forex Ini Tingkatkan Volume Transaksi, Raih Global Banking & Finance Awards 2020

Adapun peran dan fungsi KBI adalah untuk melakukan penata usahaan resi gudang,  meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindah bukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan dan penyediaan sistem dan jaringan informasi. 

Selain itu, KBI juga menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan Pengelola Gudang, Lembaga Pembiayaan, Badan Pengawas, Kementrian Keuangan, Menjaga kerahasiaan data dan informasi.

Sementara itu Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) , Widiastuti mengatakan, manfaat dari Resi Gudang bagi para pemilik komoditas cukup besar sehingga harus terus sosialisasi.

"Tetapi dalam pelaksanaannya belum optimal sehingga berakibat pemanfaatannya belum seperti yang diharapkan," ujarnya.

Baca juga: Produk UMKM Kini Bisa Masuk Apotek, Bantu Pelaku Usaha Kecil Menengah Saat Pandemi Covid-19

Menyikapi hal tersebut, Bappebti menjalankan salah satu fungsinya yaitu pembinaan dengan melakukan  pelatihan.

Untuk saat ini Penerbitan Resi Gudang bisa melalui Aplikasi IS-Ware NextGen yang dikembangkan penyelenggaraannya oleh Pusat Registrasi yaitu PT KBI.

IS-Ware NextGen merupakan pengembangan dari aplikasi Registrasi RG yang telah digunakan sejak tahun 2010. 

"Harapan kami calon pengelola gudang yang mengikuti pelatihan ini dapat memahami semua materi yang diberikan dan mengimplementasikan SRG dengan baik. Dari semua proses dalam pelaksanaan SRG, termasuk saat registrasi RG, sehingga kedepannya akan mendorong berkembangnya SRG, " katanya.

Dengan Aplikasi yang berbasis Block Chain dan Smart Contract ini, akan menjadikan pelaksanaan registrasi resi gudang menjadi lebih aman karena didukung dengan teknologi yang handal dan terukur. 

Dengan memanfaatkan Resi Gudang, taraf ekonomi para pemilik komoditas bisa meningkat untuk tahun 2021 sehingga optimis tumbuh positif.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved