Tragedi Keluarga, Bapak Terlibat Hutang, Anak Diculik Jadi Sandera, Aksi Kejar-kejaran Dengan Polisi

Lima orang menculik seorang anak dan menyanderanya karena bapak sang anak terlibat hutang piutang

Editor: Siti Fatimah
ilustrasi penculikan anak- Lima orang menculik seorang anak dan menyanderanya karena bapak sang anak terlibat hutang piutang 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tragedi keluarga kembali terjadi kali akibat orangtua yakni sang bapak yang terlibat hutang piutang.  Para pelak mencoba menculik seorang anak dengan alasan akan dijadikan sandera agar bapaknya melunasi hutang-hutangnya.

Kejadian bermula ketika para pelaku mendatangi rumah suatu keluarga dan mencari keberadaan kepala keluarga tersebut.

Namun saat itu, orang yang dicari tidak ada di rumah dan meminta beberapa anggota keluarga mencari bapaknya tersebut.

Baca juga: Siap-siap, Puncak Libur Panjang Imlek, Petugas Lakukan Penertiban Ketat PPKM di Kawasan Lembang

Sang istri dan kakak korban keluar mencari bapaknya, dan saat itulah para pelaku mencoba menculik korban.

Dilansir dari Kompas.Com, k asus penculikan anak di bawah umur berhasil diungkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Penangkapan ketiga tersangka berlangsung dramatis dengan aksi pengejaran hingga ke perbatasan wilayah.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, korban merupakan remaja berusia 14 tahun.

Kejadian penculikan itu terjadi pada Jumat (5/2/2021), sekitar pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Atap Dua Ruang Kelas MTsN 11 Ciamis Ambruk, Imbas Hujan Deras, Ruang Guru dan TU Terancam

"Saat itu datang 5 orang pelaku ke rumah korban dengan maksud mencari Ayahnya, namun pada saat itu yang berada di dalam rumah korban, kakak korban dan Ibu kandung korban," kata Yudha, Senin (8/2/2021).

Selanjutnya, salah satu pelaku meminta kepada kakak korban untuk mencari Ayahnya, namun tidak ketemu.

Kemudian pelaku menyuruh Ibu korban untuk mencari suaminya.

"Pada saat Ibu korban pergi mencari suaminya, kemudian salah satu dari pelaku menarik tangan kiri korban dan ada juga yang mendorong badan korban sehingga korban masuk ke dalam mobil yang dikendarai 5 orang pelaku tersebut," kata Yudha.

Baca juga: Viral Video 50 Detik Sudah Ditonton 6 Ribu Kali, Pelaku Pelecehan Diamuk Massa di Karawang

Pelaku membawa korban ke arah Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

Pada saat korban dibawa lari oleh pelaku, Ibu korban langsung menjerit dan berteriak penculikan anak.

"Mendengar hal tersebut, beberapa warga sekitar dan polisi yang sedang patroli langsung mengejar para pelaku," kata dia.

Sesampainya di daerah Simpang Empat, polisi berhasil menangkap 3 orang pelaku.

Sedangkan 2 orang pelaku lainnya berhasil kabur.

"Ibu korban kemudian membuat laporan polisi ke Polres Tanjungbalai guna dilakukan proses penyidikan lebih lanjut," kata Yudha.

Ketiga pelaku berinisial SI (42) warga Kecamatan Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dan ZI (49) seorang sopir, warga Kecamatan Kualuh Selatan, Labura. Kemudian SD (33) warga Kecamatan Gunting Saga, Labura.

Dari kasus tersebut, polisi menyita 1 unit mobil. Humas Polres Tanjungbalai Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan ketika dikonfirmasi mengatakan, motif penculikan karena utang piutang.

Baca juga: Ari Wibowo yang Aniaya Ibu Kandung Pakai Kursi Meringkuk di Penjara, Ibu Tasminah Rela Anak Dihukum

"Motifnya utang piutang. Jadi korban dibawa dijadikan sandera agar Bapaknya mau membayar utang. Jadi saat itu, Ibu korban teriak 'hoi culik, penculikan...' pas kebetulan ada polisi yang sedang patroli, jadi langsung dikejar," kata Ahmad.

Dalam kasus ini, para pelaku melanggar Pasal 83 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 328 KUHP.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Utang Piutang, Seorang Anak di Tanjungbalai Diculik ",

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved