Banjir di Subang
Kisah Pengungsi Banjir di Subang, Teriak-teriak Minta Dievakuasi Hingga Rebutan Makanan di Posko
Ini cerita korban banjir Pamanukan di pengungsian. Mereka sering rebutan makanan bantuan.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: taufik ismail
"Saya sempet teriak-teriak pas lihat satu perahu itu kami sudah mau dua jam berdiri di tembok pagar rumah, saya enggak karuan mikirin anak, ibu saya, istri saya," lanjut Wahyu.
Ketika dievakuasi Wahyu merelakan giliran pertamanya kepada anak, istri, serta ibunya,
"Anak, istri, dulu sama ibu, masih ada lowong saya suruh angkut tetangga kasihan udah nenek-nenek kedinginan di atap," ujarnya.
Wahyu juga mengeluhkan lambatnya respons dari petugas di posko pengungsian.
"Di sini juga saya sering enggak kebagian, kayak roti, mi itu kalau datang saling berebut," kata Wahyu.
Wahyu berharap agar petugas BPBD bisa adil dalam memperlakukan sesama pengungsi.
"Saya sih mau kami disamakan, jangan yang di masjid atau yang di GOR didulukan, tapi saya juga kurang tahu apa jangan-jangan mereka juga seperti kami saling berebut. Yang jelas kami ingin Pemerintah bisa mengatasi banjir, kapok tiap tahun mengungsi." ucap Wahyu.
• Banjir di Pamanukan, 3 Warga Tewas, Satu di Antaranya Kesetrum Generator