Imlek
Lilin di Vihara Dharma Ramsi Dibuat 3 Bulan Sebelum Perayaan Imlek, Tahun Ini Pesanannya Berkurang
EMAN (48), pembuat Lilin di Vihara Dharma Ramsi, telaten memotong sumbu lilin hasil buatannya.
EMAN (48), pembuat Lilin di Vihara Dharma Ramsi, telaten memotong sumbu lilin hasil buatannya.
Lilin berwarna merah tingginya kira-kira 30 cm.
Lilin itu digunakan untuk upacara pada Imlek, 12 Februari.
Meski masih pandemi Covid-19, Vihara Dharma Ramsi mempersiapkan perlengkapan untuk ritual nanti.
"Kalau lilin kecil ini buat vihara saja bukan pesanan," kata Eman di Vihara Dharma Ramsi, Kamis (4/2/2021).
Eman bekerja di samping vihara untuk membuat lilin.
Di sana terlihat tungku untuk mencairkan lilin berwarna bening.
• Imlek Saat Pandemi Covid-19, Umat ke Vihara Dharma Ramsi Dibatasi, Setelah Ibadah Langsung Pulang
Kemudian lilin yang telah cair dimasukan ke cetakan lilin yang terbuat dari besi.
Ukuran besi itu tingginya kurang dari 1,5 meter dan berdiameter 20 cm.
Lilin di vihara itu diberi warna merah. Warna merah dipilih, karena kata Eman, merah adalah ciri khas vihara.
Setelah jadi, lilin itu diberi tulisan, huruf Tiongkok. Satu di antaranya berarti selamat tahun baru.
Darmawan Asikin menjelaskan lilin yang diproduksi di tempatnya itu bermacam-macam ukuran dari yang kecil hingga berukuran raksasa.
• Panik Didatangi Polisi saat Pesta Miras, Beberapa Pemuda Pura-pura Jadi Anak Pemilik Rumah Warga
"Ada yang 50 kati, 100 kati 200 kati, kalau yang 200 kati ini tingginya sekitar 1,70 meter dengan diameter 30 cm," ujar Darmawan Asikin, relawan di vihara itu, Kamis (4/2/2021).
Kati adalah satuan berat tradisional yang sepadan dengan beban berat 6 1⁄4 ons yang ditimbang dan diukur menggunakan alat kati atau katian.