700 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Desa Ujungjaya Sumedang, Warga Mulai Bersihkan Rumah
Sebanyak 255 kepala keluarga yang terdiri atas 700 jiwa di Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, terdampak banjir bandang.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak 255 kepala keluarga yang terdiri atas 700 jiwa di Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, terdampak banjir bandang yang terjadi pada Minggu (7/2/2021).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, 225 KK tersebut tersebar di Dusun Leuwi Awi dan Dusun Nanjungjaya dari mulai RT 01 hingga RT 04 di RW 7.
Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana mengatakan, 255 KK yang terdiri atas 700 jiwa tersebut merupakan warga yang tinggal di desa yang paling parah terdampak banjir bandang.
"Di desa lain yang tersebar di Kecamatan Ujungjaya ada yang terdampak banjir, totalnya ada enam desa. Kami masih melakukan pendataan untuk di desa yang lain walaupun tidak separah di sini," ujar Ayi Rusmana saat ditemui di lokasi banjir, Senin (8/2/2021).
Sementara ini, pihaknya masih fokus membantu pembersihan ratusan rumah warga karena ada 170 rumah yang diterjang banjir bandang tersebut.
Rumah warga yang terdampak banjir itu, tampak dipenuhi lumpur. Sehingga warga harus melakukan pembersihan bangunan maupun alat-alat rumah tangga.
• Kehamilan Puti Ayu Aneh, Bayinya Berubah 2 dan 3 di Pemeriksaan Bulan Ke-5 dan Ke-6
• Sosok Meggy Diaz yang Selalu Dikaitkan dengan Tukul Arwana, Asal Jember Tapi Punya Darah Bali
"Sekarang banjirnya sudah surut, untuk saat ini masih tahap pembersihan karena kondisinya belum normal," kata Ayi.
Menurutnya, banjir tersebut akibat curah hujan yang cukup tinggi dan durasi yang cukup lama.
Sehingga menyebabkan Sungai Cipelang meluap akibat terjadi penyempitan saluran air.
"Akhirnya air naik, dan meluap ke rumah warga," ucapnya.
Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Desa Ujungjaya itu merendam rumah warga dengan ketinggian 1,5 meter. Sedangkan untuk di desa yang lain ketinggian airnya hanya 50 hingga 80 sentimeter.
Seorang nenek selamat
Seorang nenek bernama Titi (66), warga Kampung Nanjungjaya RT 01/07, Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, selamat setelah rumahnya diterjang banjir bandang, Minggu (7/2/2021).
Banjir bandang itu menerjang rumahnya setelah air dari Sungai Cipelang meluap hingga merendam 170 rumah warga, termasuk rumah milik Titi, yang saat itu keluarganya tengah berada di dalam rumah.
Titi mengatakan, kejadian itu bermula saat turun hujan yang terjadi sejak pagi hingga sore, kemudian pada malam harinya, tiba-tiba suara gemuruh air terdengar hingga masuk permukiman.
• Jalur Pantura Indramayu Banjir, Kendaraan Padat Merayap, Antrean Sampai 2 Kilometer
• Banjir di Desa Wanasalam Majalengka, Warga Menembus Kedalaman 120 Cm Jalan Kaki ke Pengungsian
"Pas saya di dalam rumah, airnya baru setinggi lutut, tapi pas saya keluar tiba-tiba tinggi air jadi setinggi dada," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Senin (8/2/2021).
Dengan adanya air yang setinggi dada itu, Titi pun otomatis langsung terendam hingga nyaris tenggelam.
Beruntung Titi dibantu suaminya berhasil menyelamatkan diri ke titik yang lebih tinggi.
"Waktu saya berenang, tinggi air setinggi dada. Setelah selamat, saya langsung lari bersama suami saya ke sana," kata Titi.
Titi mengatakan, saat ia tengah berupaya menyelamatkan diri, banyak warga lain yang berteriak meminta dia untuk segera naik ke titik yang lebih tinggi.
Setelah itu, dia langsung diam di tempat yang aman hingga pagi hari dan merelakan rumah dan peralatan rumah tangganya terendam banjir hingga tak ada yang bisa diselamatkan.
"Alhamdulillah, saya selamat, saya diam dulu di atas, kedinginan. Di sana sudah banyak orang juga," ucapnya.
Ia mengatakan, akibat banjir bandang itu, 6 kuintal padi yang disimpan di dalam rumahnya turut terendam hingga harus dijemur ulang supaya bisa dikonsumsi atau dijual seperti biasa.
"Selain padi sebanyak 6 kuintal, alat rumah tangga, surat-surat berharga juga turut terendam," ujar Titi. (*)