Tak Mau Dipisahkan dengan Keluarga Saat Isolasi, ANT Ngamuk, Bawa Linggis Ancam Petugas, Kini Kabur

Pria ini mengancam petugas menggunakan linggis karena tak mau dipisahkan dengan keluarganya saat isolasi mandiri.

Editor: taufik ismail
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Covid-19. 

TRIBUNJABAR.ID, TULUNGAGUNG - Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Kauman, Tulungagung.

Seorang pria mengancam petugas Satgas Covid-19 menggunakan linggis.

Pangkalnya karena ia diminta untuk menjalani isolasi mandiri dan berpisah dari keluarganya.

Keinginan Persib Terwujud, PT LIB dan PSSI Agendakan Turnamen Pramusim Sebelum Liga 1 Bergulir

Mulai 9 Februari Pemerintah Berlakukan PPKM Berskala Mikro, Ganti PPKM Jawa-Bali, Ini Penjelasannya

Namun pria tersebut marah.

Bahkan belakangan ia kabur dan kini berkeliaran di tengah masyarakat.

Kejadian terjadi Jumat (5/2/2021).

Pria itu diketahui berinisial ANT (21).

ANT yang kabur setelah sebelumnya mengancam petugas dengan linggis.

ANT melawan petugas karena menolak melakukan isolasi mandiri.

Padahal ayah satu anak ini diketahui terkonfirmasi Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari luar kota.

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 desa dan kecamatan sudah menyarankan ANT untuk melakukan isolasi mandiri.

Dalam Dua Hari Ini 83 Warga Kota Sukabumi Terpapar Covid-19, Ini Penjelasan Pemkot

Demokrat Keukeuh Upaya Kudeta AHY Bukan Kisruh Internal Partai, Sebut KLB PDI Mega vs Soerjadi

ANT diminta tinggal di rumah, sementara keluarganya diungsikan ke rumah tetangga.

“Anaknya dan orang tuanya dinyatakan negatif. Sementara istrinya kontak erat tetapi masih menunggu hasil swab test,” kata anggota Satgas Pengendali Operasional GTPP Covid-19 Tulungagung, Dedi Eka Purnama, Jumat (5/2/2021).

Saat itu Babinsa dan Bhabinkamtibmas desa setempat mendatangi rumah ANT, untuk mengevakuasi keluarganya.

Namun ANT malah marah dan menolak keluarganya tinggal di rumah tetangga.

Ia menolak karena tidak mau dipisahkan dengan istrinya.

“ANT bilang, penyakit itu kan dari Gusti Allah. Jadi ia menolak keluarganya diungsikan,” ujar Dedi.

Babinsa dan Bhabinkamtibmas berupaya memberikan pengertian, agar tidak terjadi penularan di dalam keluarga.

Namun ANT mengamuk dan mengambil linggis, kemudian mengancam dua aparat dari TNI dan Polri itu.

Menghindari kejadian tidak diinginkan, kedua aparat ini memilih mengalah dan tidak memaksa ANT.

“Kondisinya kan pasien positif, dua petugas itu juga menjaga diri. Kejadian ini kemudian disampaikan ke Satgas Kabupaten,” ujar Dedi.

Mendapat laporan ini, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung turun dengan kekuatan penuh.

Di dalamnya ada unsur Reskrim Polres Tulungagung, TNI hingga petugas medis dari Dinas Kesehatan.

Namun saat mendatangi rumah ANT, yang bersangkutan melarikan diri lewat pintu belakang.

“Ternyata ia kabur setelah tahu petugas datang dengan personel penuh. Hingga saat kami meninggalkan rumahnya, ia belum ditemukan,” ucap Dedi.

Kini petugas khawatir, karena ANT masih berkeliaran di luar.

Sebab ANT berpotensi menularkan virus corona, jika berinteraksi dengan orang lain.

Satgas kemudian meninggalkan rumah ANT setelah ada jaminan dari orangtuanya.

Mereka berencana mengisolasi ANT di ruang tamu.

Sementara istrinya yang menjadi kontak erat ditempatkan di ruang belakang.

Namun jika tidak memungkinkan, ANT akan dibawa ke tempat karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.

Mengintip Proses Pembuatan Lilin Merah Raksasa Ornamen Imlek di Bandung

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gawat, Warga Positif Covid-19 di Tulungagung Berkeliaran, Ancam Petugas dengan Linggis.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved